BERITA

Janji Jokowi di Depan Anak Papua

"Janji Jokowi disampaikan saat bertemu anak-anak sekolah dari Sentani dan Asmat di Istana Merdeka. "

Dian Kurniati

Janji Jokowi di Depan Anak Papua
Presiden Joko Widodo bersama anak-anak perwakilan siswa SD Jayapura dan Asmat Papua di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). (Foto: ANTARA/Akbar Nugroho)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo berjanji segera berkunjung ke berbagai daerah Papua, seperti Sentani dan Wamena. Kunjungannya itu untuk melihat perkembangan pembangunan di wilayah tersebut.

Hal itu Jokowi katakan saat bertemu anak-anak sekolah dari Sentani dan Asmat di Istana Merdeka. Namun, Jokowi tak bisa memastikan kapan kunjungan kerjanya ke Papua akan terealisasi.


"Dalam waktu dekat, kami akan meninjau ke yang banjir di Sentani, kemudian ke Wamena dan kabupaten yang lain. Ini masih dalam perencanaan di Setneg, tapi segera nanti," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jumat (11/10/2019).


Baca juga:


Bulan lalu, Jokowi juga menyatakan telah menyiapkan waktu berkunjung ke Papua dan Papua Barat, setelah kejadian rasisme berupa penghinaan dan persekusi, yang menimpa mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur.

Kunjungan Jokowi itu disebut untuk berdialog dengan warga Papua dan Papua Barat, mengenai harapan pembangunan kedua wilayah tersebut di masa datang.

Namun, hingga kini, rencana kunjungan kerja Jokowi ke Papua belum teralisasi. Termasuk saat terjadi kerusuhan di Wamena, Papua, September lalu.


Jokowi hanya memerintahkan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, beserta Kapolri Tito Karnavian dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto terjun ke lapangan untuk mencari dalang kerusuhan tersebut.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • jokowi
  • Presiden Jokowi
  • joko widodo
  • konflik papua
  • papua merdeka
  • Aktivis Papua
  • kerusuhan Papua

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!