BERITA

Laporan IndonesiaLeaks Dituding Hoaks, Ketua AJI: Buktikan Bagian Mana yang Fiktif

Laporan IndonesiaLeaks Dituding Hoaks, Ketua AJI: Buktikan Bagian Mana yang Fiktif

KBR, Jakarta - Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Abdul Manan menjamin laporan investigasi tim IndonesiaLeaks memenuhi standar terbaik jurnalistik. Ia mengungkapkan, para jurnalis yang menelisik dugaan perusakan barang bukti kasus korupsi oleh dua bekas penyidik KPK itu, menerapkan disiplin tinggi verifikasi. Sekitar tujuh bulan lebih, seluruh dokumen yang diterima berulang kali dipastikan kebenarannya.

Selain itu, Manan melanjutkan, seluruh sumber pun dikonfirmasi sebelum laporan diterbitkan. Itu sebab, tudingan sejumlah pihak yang menyebut karya jurnalistik ini sebagai kabar bohong atau hoaks, tak berdasar.

"Soal tudingan hoaks, kami hanya menyarankan, kalau kita ingin berdiskusi secara ilmiah, menuduh secara kredibel, bagian apa dari liputan itu yang hoaks? 'Buku Merah' atau apa. Kalau buku merah itu tidak ada, IndonesiaLeaks layak disebut penyebar hoaks," kata Abdul Manan saat konferensi pers di Kantor AJI Indonesia, Jakarta, Minggu (14/10/2018).

"Kalau mau berdiskusi soal hoaks, buktikan kalau 'Buku Merah' itu tidak ada atau itu fiktif. Kalau tudingan itu benar, kami akan mengakui seperti Ratna Sarumpaet mengakuinya," lanjut Abdul Manan.

Kata dia, ada dua kemungkinan sebab tuduhan itu dialamatkan ke IndonesiaLeaks, yakni antara penuding belum membaca seluruh laporan atau lantaran fanatisme yang bersangkutan. Meski begitu Manan mengatakan, dirinya dan tim tak memusingkan tuduhan tersebut.

Sebelumnya, dua kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden saling mengklaim laporan investigasi IndonesiaLeaks. Hasto Kristiyanto misalnya dari tim sukses pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menuding laporan tersebut sebagai bagian dari hoaks Ratna Sarumpaet.

Sedangkan Amien Rais dari kubu pasangan Prabowo-Sandiaga menggunakan kerja jurnalistik sejumlah media nasional ini untuk mendesak Presiden Jokowi memecat Kapolri Tito Karnavian.

Baca juga:

    <li><b><a href="https://kbr.id/nasional/10-2018/_wawancara__temuan_indonesialeaks__saut__kalau_tujuannya_pidana_bukti_kami_harus_cukup/97674.html">Temuan IndonesiaLeaks, Saut Situmorang: Kalau Tujuannya Pidana Bukti Kami Harus Cukup</a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="https://kbr.id/nasional/10-2018/ini_sejumlah_respons_terhadap_temuan_indonesialeaks/97654.html">Sejumlah Respons terhadap Laporan IndonesiaLeaks</a>&nbsp;</b><br>
    

Abdul Manan sudah menduga sebelumnya bila temuan IndonesiaLeaks berpotensi dipolitisasi. Tapi yang bisa dipastikan, ia menegaskan publikasi hasil investigasi kolaborasi sejumlah media ini sama sekali tak punya kepentingan politik.

"Tudingan orang tidak bisa kami cegah. Kami hanya bisa memastikan bahwa kami tidak ada kepentingan politik."

Ia pun berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan pemerintah segera menindaklanjuti temuan tersebut. Menurutnya, langkah cepat kedua pihak bisa jadi salah satu ukuran komitmen terhadap upaya pemberantasan korupsi.

"Itu semua di luar kekuasaan teman-teman di IndonesiaLeaks ya. Kita hanya bisa berharap supaya KPK menindaklanjuti ini dan pemerintah mendukungnya, karena itu kami anggap sebagai bagian dari ujian terhadap komitmen KPK dan pemerintah dalam pemberantasan korupsi."

AJI Indonesia adalah salah satu penggagas IndonesiaLeaks.id, bersama Tempo Insitute dan Perhimpunan Pengembangan Media Nusantara (PPMN). Sejumlah media dan organisasi masyarakat sipil tergabung sebagai anggota. Platform mandiri ini merupakan ruang bagi para informan publik yang ingin membagi data penting ke redaksi media massa. Kanal ini dilengkapi teknologi enkripsi sehingga menjamin kerahasiaan identitas para informan publik.

Senin (8/10/2018) awal pekan ini, sejumlah media yang tergabung dalam IndonesiaLeaks merilis hasil investigasi dugaan perusakan barang bukti oleh penyidik Roland Ronaldy dan Harun. Barang bukti berupa buku catatan keuangan milik terpidana kasus suap perkara di Mahkamah Konstitusi, Basuki Hariman. Buku bersampul merah itu memuat transaksi keuangan pengusaha impor daging Basuki Hariman yang diduga mengalir ke sejumlah pejabat. Beberapa nama yang disebut di catatan keuangan itu diduga mengarah ke Tito Karnavian.

Baca juga:

    <li><b><a href="https://kbr.id/nasional/10-2018/soal_temuan_indonesialeaks__eks_ketua_kpk_ruki__jangan_diseret_ke_politik/97700.html">Eks Ketua KPK Ruki: Temuan IndonesiaLeaks Jangan Diseret ke Politik</a>&nbsp;<br>
    
    <li><a href="https://kbr.id/nasional/10-2018/beda_keterangan_ketua_kpk_soal_perusakan_barang_bukti/97693.html"><b>Beda Keterangan Ketua KPK Soal Perusakan Barang Bukti</b></a>&nbsp;<br>
    





Editor: Nurika Manan

  • IndonesiaLeaks
  • AJI Indonesia
  • Skandal Buku Merah
  • Buku Merah
  • Ketua AJI Indonesia Abdul Manan
  • Abdul Manan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!