BERITA

Polisi Segel 3 Perusahaan Penyebab Karhutla di Kalbar

"Polda juga melakukan penyelidikan dan penyidikan pada 15 perusahaan lain"

Edho Sinaga

Polisi Segel 3 Perusahaan Penyebab Karhutla di Kalbar
Ribuan masyarakat menggelar Salat Istisqo meminta hujan di halaman Kantor Gubernur Kalbar. Foto (KBR/Edho Sinaga)

KBR, Pontianak- Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menyegel tiga perusahaan yang diduga melakukan pembakaran lahan di Kalbar. Kapolda Kalbar, Irjen Pol Didi Haryono mengatakan selain menyegel tiga perusahaan, Polda juga melakukan penyelidikan dan penyidikan pada 15 perusahaan lain. 

"Penyegelan ada 3 kita lihat dari aspek pidana. Selain itu ada 15 lain yang 2 proses sidik dan 13 proses lidik. Semuanya korporasi," kata  Didi Haryono, Rabu (18/9/2019). 

Dikatakan Didi, jika ditotal saat ini Polda Kalbar sudah menangani 66 kasus dugaan pembakaran lahan yang dilakukan oleh korporasi dan perorangan. Kata Kapolda, pelaku pembakaran lahan bisa dikenai sanksi pidana atau pelanggaran peraturan gubernur. 

"Total 66 kasus. 15 korporasi sisanya perorangan. Kalau tidak bisa di pidana, kita sasar pakai peraturan gubernur. Lalai sanksi 3 tahun, kalau disengaja 5 tahun dan jika masih berulang izinnya akan dicabut. Itu tegas," katanya. 

Gubernur Larang Bupati Ke Luar Kota 

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmdji melarang bupati di empat kabupaten yakni Ketapang, Kayong Utara, Sintang dan Kubu Raya meninggalkan Kalbar. Larangan Gubernur ini diberlakukan karena titik api terbanyak berada di empat kabupaten itu. 

"Saya sudah instruksikan kepada 4 bupati tak boleh keluar Kalbar karena di tempat mereka titik api paling banyak," kata Sutarmidji, Rabu (18/9/2019). 

Menurut Gubernur, empat kabupaten tersebut membutuhkan perhatian khusus agar titik api tak semakin banyak. Hingga hari ini tercatat ada 100 titik api lebih di empat kabupaten tersebut. 

"Kayong ini kelabakan karena rumah sakit terancam terbakar. Jadi saya minta ini ditangani dengan serius," katanya. 

Baca juga: Kena Asap Karhutla, Malaysia Liburkan Ratusan Sekolah

Sutarmidji juga berencana mengevaluasi kinerja Badan Restorasi Gambut di Kalimantan Barat. Menurutnya,  perlu ada pengkajian khusus untuk mencari tahu penyebab dan solusi agar karhutla tak menjadi bencana tahunan. Ia juga mendorong pencegahan kebakaran hutan yang diutamakan. 

"Kita harus mengkaji penyebab dan solusi agar tak terus berulang. Saya memang pengarah tapi kadang kegiatan badan restoriasi gambut ini kita tidak tahu," ujarnya.

Pantauan KBR di lapangan, hingga hari ini kabut asap masih menyelimuti Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Jajaran Pemerintah di Kalimantan Barat hari ini (18/9/2019) menggelar salat istiqo atau salat minta hujan serentak di seluruh Kalbar. 

Di Pontianak, salat digelar di halaman Kantor Gubernur Kalimantan Barat. Salat ini diikuti oleh seluruh jajaran pemerintah provinsi Kalbar serta masyarakat. 

Catatan Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menyebut, sudah ada 8.000 lebih warga di Kalimantan Barat yang terserang ISPA. Kabut asap juga menyebabkan aktifitas sekolah diliburkan untuk sementara waktu. 


Editor: Friska Kalia

 

  • Kalbar
  • Karhutla
  • Kabut Asap
  • Kebakaran
  • Pontianak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!