BERITA

Kebakaran Gunung Slamet Brebes Meluas ke Banyumas

Kebakaran Gunung Slamet Brebes Meluas ke Banyumas

KBR, Banyumas– Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah memberangkatkan tim gabungan untuk memadamkan kebakaran Gunung Slamet yang meluas dari wilayah yang sebelumnya berada di Kabupaten Brebes.  Manajer Bisnis Perhutani KPH Banyumas Timur, Sugito mengatakan pada Kamis, tim pemantau memastikan titik asap telah mencapai wilayah kerja Banyumas Timur, administratif Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas, tepatnya di Petak 58D-10, Hutan Lindung Vegetasi Rimba Alam, Koordinat 7⁰09’22,38” LS dan 109⁰11’09,86” BT.
 

Dia menjelaskan, tim gabungan yang terdiri BPBD Banyumas, Perum Perhutani KPH Banyumas Timur, Kabag Ops Polres Banyumas, Pasi Ops Kodim 0701 Banyumas, PMI, Dinsos, Dinas Kesehatan, Tagana, Rapi, dan berbagai organisasi relawan diberangkatkan Kamis sore dan bermalam di Pos Pemunduran. Selanjutnya, Jumat pagi tim gabungan yang berjumlah 112 orang akan melakukan pemadaman api di lapangan dan membuat sekat alami.

Sugito mengemukakan, hingga saat ini luas lahan yang terbakar belum diketahui.

“Kita siap siaga untuk segala kemungkinan yang terjadi. Hari ini sudah dimulai kegiatan, operasi pengamanan kebakaran yang dari arah Brebes. Memang membesar ini kan ranah pelaksananya kan di BPBD. Ada Satgas yang membentuk nanti Pemerintah Kabupaten,” kata Sugito, Jumat (20/9/2019).
 

Sugito menerangkan, untuk memadamkan api, masyarakat juga dilibatkan, terutama di kawasan Kecamatan Cilongok. Koordinasi juga dilakukan dengan wilayah kecamatan wilayah lereng Gunung Slamet, meliputi Sumbang, Baturraden, Kedungbanteng, Karanglewas, Cilongok, dan Pekuncen.
 

Dia menambahkan, Pemkab Banyumas membentuk tim penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Lereng Barat Selatan dengan melibatkan berbagai unsur terkait. Tim dikomando oleh BPBD Banyumas.


Editor: Rony Sitanggang

  • karhutla
  • kebakaran hutan
  • gunung slamet

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!