BERITA

Bertemu Puluhan Tokoh Papua, Jokowi Tak Singgung Penyelesaian Konflik

""Kami cemas dan gelisah, sebagian generasi muda orang asli Papua tertinggal dalam pendidikan.""

Bertemu Puluhan Tokoh Papua,  Jokowi Tak Singgung Penyelesaian Konflik
Ilustrasi: Massa membakar ban saat kerusuhan di pintu masuk Jl. Trikora Wosi Manokwari, Senin (19/8/2019). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan tokoh adat dan agama di Istana Negara hari ini, sama sekali tak menyinggung sejumlah kerusuhan yang terjadi di Papua dan Papua Barat. Sebanyak tokoh adat, tokoh agama, dan akademisi Papua yang hadir dalam pertemuan. Perwakilan tokoh Papua yang berbicara di depan Jokowi adalah Abisai Rollo, yang juga ketua DPRD Kota Jayapura.

Dalam pidatonya, Abisai justru banyak mengeluhkan kualitas sumber daya manusia di Papua yang masih kalah dibanding daerah lain. Padahal, menurut Abisai, Papua memiliki kekayaan alam melimpah yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat aslinya.


"Kami cemas dan gelisah, sebagian generasi muda orang asli Papua tertinggal dalam pendidikan. Kami paham betul, bahwa persaingan baik untuk meningkatkan produktivitas dan inovasi. Namun di sisi lain juga dapat menghilangkan akses dan ksempatan pihak yang sedang merintis usahanya, dan menggantikan kearifan lokal, tanah adat, yang keluarga kami hormati berabad-abad," kata Abisai di Istana Negara, Selasa (10/09/2019).


Abisai yang pernah menjadi  Ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Kota Jayapura  lantas meminta Jokowi lebih fokus pada meningkatkan kualitas SDM di Papua. Menurutnya, peningkatan SDM harus dikebut, agar pemanfaatkan kekayaan alam Papua bisa maksimal, dengan tetap mempertahankan kearifan lokal.


Selain itu, Abisai juga meminta pemerintah tak membuka keran investasi ke Papua secara besar-besaran. Menurutnya, banyak investor yang datang tetapi tidak berdialog dengan masyarakat asli. Bahkan, beberapa di antara investor tersebut merambah wilayah hutan yang menjadi lokasi perburuan warga asli Papua.


Menanggapi hal tersebut, Jokowi berjanji akan memberi perhatian lebih untuk pembangunan SDM di Papua. Menurut Jokowi, pembangunan SDM menjadi prioritasnya mulai tahun depan, setelah pembangunan infrastruktur dimulai sejak lima tahun lalu.


Sebelumnya, Jokowi menyebut rencananya mengundang tokoh Papua sebagai salah satu upaya meredam kerusuhan di Papua, pasca-kejadian rasisme yang dialami mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, Agustus lalu. Dalam pertemuan dengan tokoh Papua hari ini, Jokowi juga didampingi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, serta Kepala Badan Intelijen Negara Budi Gunawan.


Editor: Rony Sitanggang

  • konflik papua
  • rasisme
  • papua merdeka

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!