BERITA

Ratusan Hektare Hutan di Gunung Sindoro-Sumbing Terbakar

Ratusan Hektare Hutan di Gunung Sindoro-Sumbing Terbakar

KBR, Wonosobo – Hutan di Gunung Sindoro dan Sumbing, Jawa Tengah terbakar sejak Senin (10/9/2018). Hingga Rabu (12/9/2018), ratusan hektare lahan terbakar. Sementara pemadaman api belum berhasil dilakukan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonosobo, Prayitno mengatakan kobaran api masih tampak di kawasan Gunung Sindoro dan Sumbing hingga Rabu sore. Di Gunung Sindoro, titik api telah mencapai Desa Reco Kecamatan Kertek, Wonosobo. Sementara luas wilayah yang terbakar diperkirakan sampai 116 hektare. 

"Untuk kebakaran Sindoro sekarang posisi titik api masih ada di Reco, masih belum padam. Sampai sekarang sudah 116 hektare. Itu hanya Sindoro. Kalau yang Sumbing kita belum memperoleh data valid," jelas Prayitno di Wonosobo, Rabu (12/9/2018).

"Sampai kami rapat hari ini, belum ada data valid. Karena itu berasal dari Banaran, Temanggung, Mas. Kami terdampak. Jadi apinya melingkar. Upayanya kami, mengerahkan seluruh relawan," ungkapnya lagi.

Ia pun menuturkan, BPBD juga belum bisa memastikan penyebab kebakaran di dua gunung yang bersebelahan ini. Sebab, diduga titik api pemicu bukan berada di Wonosobo, melainkan di Banaran, Temanggung.

Area yang terbakar, menurut Prayitno, meliputi kawasan hutan produksi seperti pinus, kawasan semak, vegetasi savana dan perkebunan milik masyarakat. Namun, hingga kini belum diperoleh keterangan berapa perkiraan jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut.

Prayitno menambahkan, ratusan petugas BPBD, relawan, TNI dan Polri dikerahkan untuk memadamkan api di dua gunung. Tapi karena medan yang berat dan skala kebakaran yang luas maka pemadaman pun tak bisa dilakukan maksimal. Karenanya, hingga sore tadi api masih menyala.

Baca juga:




Editor: Nurika Manan
  • kebakaran hutan dan lahan
  • kebakaran
  • Gunung Sindoro
  • Gunung Sumbing
  • BPBD Wonosobo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!