BERITA

Nurul Izzah: Rakyat Malaysia Tidak Takut Lagi dengan Perubahan

"KBR68H, Jakarta - Meski terus mendapat tekanan dan pengawasan dari Pemerintah Malaysia, Nurul Izzah tak pernah gentar bersuara kritis."

Agus Luqman

Nurul Izzah: Rakyat Malaysia Tidak Takut Lagi dengan Perubahan
nurul izzah, reformasi, malaysia, perubahan

KBR68H, Jakarta - Meski terus mendapat tekanan dan pengawasan dari Pemerintah Malaysia, Nurul Izzah tak pernah gentar bersuara kritis. Tahun ini, anak sulung bekas Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim itu kembali terpilih sebagai anggota parlemen Malaysia. Ini merupakan kali kedua ia terpilih sebagai sebagai anggota parlemen, mewakili kelompok oposisi. Baru-baru ini perempuan berumur 32 tahun tersebut datang ke Jakarta. Kepada Reporter KBR68H Agus Luqman, Nurul Izzah bercerita tentang kesehariannya sebagai politisi, hambatan bersuara keras di negaranya serta kedekatannya dengan Indonesia.

Apa yang biasanya anda lakukan di hari Senin pagi?

Saya akan bangun shalat subuh kemudian membangunkan anak-anak saya, antar berangkat ke sekolah, kemudian berangkat kerja ke kantor.

Dekat dengan rumah ya?

Kawasan Lembah Pantai itu 20-30 menit jadi mudah untuk pergi kalau ada kerja dan siapkan rencana. Jadi hari Senin hari permulaan yang amat sibuk untuk kami anggota parlemen.

Mengantar anak juga ke sekolah?

Iya kalau saya berkesempatan, kalau ada tugasan lain khususnya kalau parlemen sedang bersidang maka saya tugaskan ayah mereka.
 
Dalam seminggu berapa kali rapat di parlemen?

Berlainan ya. Parlemen itu bersidang beberapa kali setahun, jadi bila persidangan itu berlangsung makanya kami diminta hadir untuk menggumpal Undang-undang, meluluskan, dan sebagainya walaupun ruang untuk oposisi kecil sekali.

Jadi belum banyak aktifitas yang anda lakukan di parlemen  sejauh ini?

Banyak.

Dibandingkan dengan yang lain partai berkuasa misalnya?
 
Iya karena Undang-undang yang diluluskan di parlemen itu kalau oposisi yang bawa tidak pernah dibenarkan untuk dibahas. Jadi apapun saya siapkan juga yang terbaru adalah akta parlemen untuk Undang-undang terhadap media, seperti sekarang kita bicara dengan terbuka.

Bagaimana hukum di sana saat ini apakah masih melarang atau membatasi?

Di sana perlu izinnya walaupun tidak perlu diperbaharui izinnya harus diminta dari Menteri Dalam Negeri. Selanjutnya hanya berita pro pemerintah saja yang dapat kelulusan, kami ini tidak pernah keluar di media nasional.

Jadi suara anda pun jarang sekali keluar di media kalau suara itu memojokkan pemerintah?

Kecuali suara dalam media alternatif, internet. Karena itu saya aktif kalau mengeluarkan pernyataan di internet, karena media internet itu membantu kami dikenal oleh orang lain.

Kalau di hari libur apakah masih sibuk bekerja atau menggarap Undang-undang juga?

Iya karena pemilu baru berakhir. Jadi Malaysia itu amat “panas” kontesnya, jadi apapun saya coba kadang-kadang keluar dengan anak-anak di taman permainan atau bila ada konser. Contohnya The Killers akan datang ke Malaysia insyaAllah saya sudah bilang malam ini tidak boleh ada rapat umum saya mau, tapi saya tidak pergi ke konser lain karena hanya boleh satu kali dalam setahun, tugas kita banyak.

Anda cukup populer di Indonesia ya?

Iya kah?
 
Tidak menyadari itu?

Alhamdulillah ya saya berterima kasih. Karena saya berikan ruangan, kadang-kadang lebih ruangannya di Indonesia kalau berbanding negeri Malaysia. Jadi mungkin itu membantu, alhamdulillah

Karena itu anda akan lebih senang untuk sering datang ke Indonesia?

Saya sudah merasa senang. Tidak perlu populer kalau untuk datang ke Indonesia karena kita serumpun. Sejak saya umur 10 tahun ayah sudah memaksa saya membaca tulisan Mochtar Lubis, jadi tentunya bagaimana mau dikata Indonesia punya tempat di hati saya. Ibu dan ayah saya juga bulan madu di Indonesia.
 
Ketika suara anda sering didengungkan di Indonesia apakah juga media di Indonesia didengar di sana?

Iya saya sering kali diserang oleh pemerintah. Kali terakhir dalam temu ramah tentunya diangkat di sana juga di Malaysia. Hanya kami tekankan kadangkala ini yang kita bimbang mungkin ini salah guna oleh pemerintah tapi mereka dengar tentunya.
 
Mereka memantau juga?

Memang itulah kerja-kerja pemerintah di Malaysia.
 
Anda seringkali terganggu?


Tidak. Itu dugaan kecil tapi rata-rata pimpinan, aktivis, oposisi di Malaysia itu setelah menang daripada undi sokongan rakyat tentu kami merasa yakin insyaAllah kita bukan buat salah, kita hanya menyatakan kebenaran.

Dengan suara anda yang terus digaungkan di sana apakah kira-kira gerakan yang anda dan teman-teman lakukan sekarang semakin bergaung atau justru semakin ditekan dan semakin melemah?

Tahun ini merupakan 15 tahun sambutan sejak gerakan reformasi bermula di Malaysia. Jadi pada saya kita melihatkan perubahan dimana rakyat kalau dahulu itu takut dengan reformasi, sekarang mereka merasakan gerakan yang dibawa oposisi itu penting, reformasi politik supaya lebih banyak suara dapat didengar, reformasi menentang korupsi. Jadi saya optimis, saya rasakan tentu ada efek yang positif telah kami buat.

Kabarnya ada gerakan Bersih 4.0 ya?   

Salah kontroversi itu. Bersih ini gabungan NGO melakukan pelihara yang bersih dan adil, mereka akan mewujudkan pembuktian dan mendengar saksi-saksi bersuara. Jadi kami katakan kalau padanan semula, maksudnya parlemen itu size-nya diubah-ubah oleh pihak pemerintah Malaysia maka kita terpaksa lawan. Karena nanti menguntungkan pemerintah, tidak adil begitu.

Tidak ada pengawas pemilu seperti di Indonesia?

Pengawas pemilu itu masalahnya dia simpati, partisan terhadap pemerintah. Jadi pada saya harus jadi badan independen, keras bukan hanya terhadap oposisi keras juga pada pemerintah.

Kalau orang Indonesia yang anda kagumi siapa?

Ramailah tentunya. Daripada sejarah reformasi kita meneliti satu per satu, kalau puisi kegemaran saya Karawang Bekasi Pak Chairil Anwar. Tapi kalau politisi tentunya Pak Jokowi, itu ramai yang mengikuti beliau daripada Solo dahulu. Akhirnya bila beliau datang ke Malaysia untuk program Enjoy Jakarta ramai ahli politik barisan nasional itu pemerintah dan oposisi yang hadir untuk bertemu.

Pengagum Jokowi banyak juga di Malaysia ya?

Tentunya bukan senang ya jadi gubernur tengah datang banjir itu datang turun ke kawasan. Jadi semua ini harus menjadi inspirasi buat semua, untuk kita.

Disamping itu sama-sama suka musik rock?

Saya tidak tahu Jokowi suka Metallica, anda lebih tahu sebelumnya.

Tapi sama juga suka sama Metallica?

Ya mungkin karena politik ini stres, kita perlu mencari outlet untuk mendengar musik-musik yang menghilangkan stres.

Anda sarankan politisi untuk melihat Metallica?

Tidak.

Biar bisa berteriak kencang begitu? 

Tak perlu berteriak kencang mereka mengikuti apa yang dalam hati. Kalau suka musik klasik tak apa yang penting coba cari hobi dan teruskan dengan naluri hati. Tak perlu kita paksa ke siapapun mendengar lagu rock, hanya mereka yang suka.
 
Kota mana lagi yang biasanya menjadi tempat tujuan favorit di Indonesia?

Saya suka tahun 2001 saya ke ITB. Tentunya banyak universitas ketika itu tapi ITB itu begitu bagus, nampaknya pelajar-pelajarnya begitu berani ketika itu zaman pasca Soeharto. Saya begitu kagum dengan semangat mereka, mereka ketika itu mempersoalkan pak menteri, tanyakan yang sukar-sukar, kontoversial. Jadi pada saya anak muda yang harus membawa perjuangan dan seterusnya, itulah yang menjadi harapan kita bersama.
 
Kalau Bali bagaimana?

Saya pergi ke Bali hanya kalau dalam ingatan saya ITB dan UI yang programnya begitu membantu kami. Jangan lupa ayah saya enam tahun di penjara jadi dalam liku-liku kesusahan kita mendapat inspirasi daripada pengalaman Indonesia.
 
Banyak yang mengagumi anda, Pak Anwar Ibrahim, dan juga para tokoh lain. Tapi ketika melihat hubungan Indonesia dengan Malaysia yang panas dingin, sebetulnya kalau menurut anda bagaimana?

Yang penting prasyarat dalam hubungan kita adalah keikhlasan. Kita serumpun, jadi sebaiknya jangan terlalu mudah mengikut emosi karena akhirnya begitu ramai warga Indonesia di Malaysia. Tentunya kalau mereka hidup dalam keadaan nyaman dan aman membantu ekonomi Malaysia, sama juga kaya Malaysia di Indonesia. Jadi pada saya kalau prasyaratnya keikhlasan memikirkan itu teman serumpun kita seharusnya jangan dibiarkan konflik. Bukan saja dari segi ekstrim belah di Malaysia, pada saya di Indonesia juga sama pengingatannya kita memikirkan bagaimana jalan terbaik untuk membantu satu sama lain.
  
Ada rencana ingin jadi perdana menteri?

Saya pikir sekarang ini yang paling penting adalah reformasi itu berjaya. Kita sebagai ahli politik yang penting dapat membantu dan beribadah, politik itu juga ibadah yang penting keikhlasan.

Editor: Doddy Rosadi

  • nurul izzah
  • reformasi
  • malaysia
  • perubahan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!