BERITA

Masih Banyak yang Minum Jamu Karena Ingin Cepat Sembuh

"KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan puluhan industri jamu tradisional yang menggunakan bahan kimia dalam produknya."

Masih Banyak yang Minum Jamu Karena Ingin Cepat Sembuh
jamu, bahan kimia, obat, industri, banyuwangi

KBR68H, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan puluhan industri jamu tradisional yang menggunakan bahan kimia dalam produknya. Direktur Inspeksi dan Sertifikasi Obat Tradisional Kosmetik dan Produk Komplemen BPOM, Sukiman Said Umar mengatakan, penggunaan bahan kimia dalam jamu tradisional dapat menyebabkan gagal ginjal. Banyuwangi adalah salah satu daerah yang memiliki populasi jamu berbahan kimia sangat tinggi.  Ada berapa banyak industri jamu yang menggunakan bahan kimia? Simak perbincangan penyiar KBR68H Irvan Imamsyah dab Rumondang Nainggolan dengan Deputi II Badan POM RI Bidang Pengawasan Obat Tradisional Kosmetik Dan Produk Komplemen) Tengku Bahdar Johan dalam program Sarapan Pagi

Ada berapa jumlah industri jamu di Indonesia sampai saat ini?

Sampai saat ini ada 1.468 dan di Jawa Timur saja ada 405 perusahaan obat tradisional. Tapi sebagian besar adalah perusahaan kecil, yang besar dari 1.468 yang besar itu cuma 90-an, umumnya adalah usaha-usaha menengah ke bawah.

Dari ribuan itu ada berapa yang sudah teridentifikasi menggunakan bahan kimia?

Sebenarnya dari sampling yang kami dapat itu kami Badan POM melakukan pengambilan contoh produk di lapangan. Sebenarnya yang kami dapat itu baru sekitar 1,86 persen tapi itu produk yang kami sampling-kan tidak banyak jumlahnya. Jadi kami mengkhawatirkan ini merupakan gunung es, dimana yang kami tahu cuma 1,86 persen mungkin lebih besar lagi. Jadi itu yang sedang kami tangani dengan serius, bahwa ini akan meninkat dengan cukup banyak. Pertama masyarakat Indonesia masih suatu yang instant, jadi kalau minum jamu mau cepat sembuh dan banyak sekali oknum-oknum pengusaha yang oportunir yang penting untung. Kami menduga kalau tidak ditangani dengan serius akan menjadi lebih banyak.

Bagaimana kita tahu bahwa ada kandungan bahan kimia berbahaya di dalamnya?

Sebenarnya dari konsumen agak susah karena tidak mungkin membawa produk itu ke laboratorium dimana dia tidak punya. Paling gampang mengidentifikasinya bahwa kalau jamu itu diminum langsung sembuh itu perlu dicurigai itu mengandung bahan obat, kalau umpamanya jamu pegel linu ada penderita yang dia badannya pegel-pegel terus dia minum jamu setengah jam kemudian dia sembuh itu mesti dicurigai bahwa itu mengandung obat. Kedua lihat ada tidak nomor registrasi dari Badan POM. Ketiga mungkin yang paling sering kalau sudah mencurigakan ya telepon kami, kami punya layanan masyarakat dan kami punya website.
 
Maksudnya langsung sembuh dalam waktu setengah jam atau kalau misalnya dalam satu malam sampai pagi?

Itu juga perlu hati-hati Karena jamu itu herbal jadi dia harusnya diminum dengan continue dalam waktu tertentu baru terasa efeknya. Jadi kalau langsung sembuh umumnya ada obat kimia, patut dicurigai itu mengandung kimia.

BPOM menunjuk Kabupaten Banyuwangi sebagai daerah percontohan untuk menerapkan program penanggulangan bahan kimia dalam jamu tradisional. Seperti apa konsepnya?

Banyuwangi sebenarnya tidak banyak ditemukan. Tetapi yang kami heran, kami menemukan ada  tiga pabrik ilegal yang mengandung bahan kimia yang sudah kami tangkap pertama itu ada di Cisauk Banten, Bekasi, Medan itu semuanya menggunakan nama Banyuwangi. Jadi kami berpikir bahwa di Banyuwangi ini perlu dibina, jangan sampai mereka juga menjadi terlibat dalam masalah ini walaupun memang penemuan langsung dari produk di Banyuwangi sedikit tetapi di pasaran seluruh Indonesia semua yang palsu itu memakai nama Banyuwangi. Makanya kami harus datang ke sana, kita lakukan pembinaan dan kita minta pengusaha-pengusaha sana ikut membantu mencoba memberantas kalau ada produk yang dipalsukan. Karena sayang sekali potensi Banyuwangi yang begitu bagus disalahgunakan oleh perusahaan-perusahaan lain. Kalau menurut Pak Husni salah satu pemilik Putri Sakti di Banyuwangi yang dipalsukan katanya dua puluh kali lebih banyak daripada produk yang diproduksinya, itu perlu ditangani dengan serius.
 
Jadi langkah cerdasnya seperti apa?

Langkah cerdasnya melakukan pembinaan. kita kerjasama dengan pemda di sana untuk melakukan pembinaan dan mengedukasi masyarakat. Kita juga melibatkan pesantren di sana untuk mengetuk hati mereka, jadi tidak ancaman hukum saja tapi menggunakan pesantren juga. Jadi kita juga menghimbau dinas kesehatan agar bergerak bersama-sama untuk memberantas itu. Karena ini bukan hanya masalah kejahatan tapi ada juga ketidaktahuan, kekurangan uang, moralnya yang bejat jadi kami percaya semuanya harus dilakukan secara terpadu.

Banyuwangi dijadikan daerah percontohan tapi ada juga masalah mungkin ada industri yang tidak berizin jadi tidak terdata secara resmi. Bagaimana?

Makanya kita perlu kerjasama juga dengan pemda di sana, kalau tidak berizin ya sayang juga bahwa itu bisa jadi APBD juga. Kami di pusat memang ada perwakilan Badan POM di Surabaya, kami mengharapkan suatu kerjasama antara pemda, bupati, dinas kesehatan. Termasuk kemarin kita minta bantuan dari pemuka agama, sehingga dengan terpadu itu ya insyaAllah berjalan bagus. Tapi tidak mungkin satu kali datang selesai, itu akan terus bersambung petugas kami akan memonitor itu. 

  • jamu
  • bahan kimia
  • obat
  • industri
  • banyuwangi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!