BERITA

Gerakan Tangan Kecil, Membangun Generasi yang Lebih Peduli

Gerakan Tangan Kecil, Membangun Generasi yang Lebih Peduli

KBR, Jakarta - 'Bersama membangun anak-anak Indonesia yang peduli pada sesama dan lingkungan sekitar'. Begitulah tagline Tangan Kecil. Gerakan ini berawal dari kebiasaan yang diajarkan seorang ibu bernama Defi Lugito, kepada anaknya. Defi memang rutin mengajak si anak menabung lewat celengan. Lantas uang yang berhasil dikumpulkan itu disalurkan kepada panti-panti asuhan.  Kebiasaan ini kemudian berubah jadi sebuah gerakan sejak 2015 lalu.

" saya berharap ini menjadi langkah kecil bagi anak anak Indonesia, agar menjadi generasi yang lebih perduli dengan sesama dan juga lingkungan," ujar Defi Lugito, Founder Tangan Kecil kepada Host program KBRPagi, Senin (27/8/2018).

red

Tokoh utama dalam gerakan ini adalah anak-anak. Defi dan beberapa orang tua lain yang kini ikut bergabung dalam Tangan Kecil ingin membuat satu generasi yang lebih peduli dan berempati terhadap sesama dan lingkungannya. 

"Jadi konteksnya bukan hanya kepada manusia tetapi kepada lingkungan juga nanti kedepannya, dan banyak orang tua yang memiliki misi yang sama mengenai anak anak untuk berbagi."

Bahkan kata Defi, sejumlah sekolah kini juga mendukung gerakan Tangan Kecil. 

"Anak anak sangat antusias dengan progran Tangan Kecil ini. Mereka tidak lupa setiap Jumat membawa uang untuk menabung di celengan Tangan Kecil, mereka sangat bersemangat." 

Dari hasil celengan Tangan Kecil jumlah uang yang terkumpul dalam beberapa tahun ini berkisar  Rp. 9 hingga Rp. 12 juta.  Angka itu diperoleh dari sekitar 60an celengan. Kedepannya, jelas Defi, dirinya juga akan membuat program lain agar anak-anak tidak hanya menjadi penyalur dana, tetapi mereka juga yang akan mendapatkan bantuan untuk acara-acara amal.  (mlk)



Simak KBRPagi, bersama duo host Don Brady dan Anan Prananca. Senin-Jumat, 06.30-09.00 WIB 

  • gerakan tangan kecil

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!