BERITA

MOS Sebabkan Korban Jiwa, Pihak Sekolah Harus Bertanggungjawab

"Catatan Komnas PA menyebutkan enam pelajar tewas setelah mengikuti MOS tersebar di Bekasi, Tuban, Tasikmalaya, Medan dan Garut."

Eko Widianto

MOS Sebabkan Korban Jiwa, Pihak Sekolah Harus Bertanggungjawab
Ilustrasi foto: Antara

KBR, Jakarta- Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Komnas PA, Arist Merdeka Sirait menyerukan agar sejumlah sekolah ditutup karena menyelenggarakan Masa Orientasi Sekolah (MOS) hingga mengakibatkan korban jiwa. Sementara mengenai kasus kekerasan yang terjadi di SMP Flora, Arist mengatakan, polisi harus melanjutkan penyidikan tak terulang kasus serupa.

"Lanjutkan karena ada yang meninggal dunia ikut MOS. MOS diakui sebagai bagian program sekolah. Gak bisa kepala sekolah mengelak. Bila perlu jika terbukti tindak pidana ditutup. Kemudian dia dipidana supaya ada efek jera. Polisi hanya menerima pelaporan kok jadi juru bicara sekolah sih,", ujarnya Arist dalam Kongres Anak Indonesia di Batu, Jawa Barat  Kamis (6/8/2015)

Arist Merdeka Sirait menyerukan agar pelaksanaan MOS tidak lagi melibatkan tindak kekerasan.  Komnas PA mencatat enam pelajar tewas setelah mengikuti MOS. Mereka tersebar di Bekasi, Tuban, Tasikmalaya, Medan dan Garut.  Kata dia, Indonesia saat ini darurat kekerasan anak. Sepanjang empat tahun telah terjadi 21 juta pelanggaran terhadap anak. 58 persen diantaranya merupakan kejahatan seksual kepada anak. 

Editor: Malika


Editor: Malika

  • MOS
  • Masa orientasi siswa
  • Komnas PA

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!