BERITA

Ketahanan Pangan, Mentan Yakin Beras Cukup Hingga Tahun Depan

""Maka masih akan tersisa 6 juta ton lebih memasuki tahun 2021,""

Wahyu Setiawan

Ketahanan Pangan, Mentan Yakin Beras Cukup Hingga Tahun Depan
Presiden Jokowi meninjau kesiapan lahan 'food estate' di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, Kamis (9/7/2020). ANTARA/ Makna Z

KBR, Jakarta- Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yakin ketersediaan pangan dalam negeri akan aman hingga memasuki tahun 2021. Kementeriannya saat ini tengah menggenjot produksi beras lewat masa tanam 2 di pertengahan tahun ini.

Kata dia, ada lahan seluas 5,6 juta hektare yang berpotensi  menghasilkan cadangan beras dalam negeri.


"Dengan percepatan tanam musim tanam 2 ini, diharapkan ada produksi setara beras --kalau semua ini berjalan dengan baik-- antara 12,5-15 juta ton pada akhir Desember 2020, diperkirakan ada stok bahkan setelah kita makan kurang lebih 15 juta ton, maka masih akan tersisa 6 juta ton lebih memasuki tahun 2021," ujarnya saat memberi sambutan dalam 'Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian Nasional 2020', Senin (13/7/2020).


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan, musim tanam 2 ini menjadi bagian strategis dalam menjamin ketersediaan pangan rakyat Indonesia. Untuk itu ia mendorong jajaran di bawahnya agar memanfaatkan momentum turunnya hujan untuk mengairi sawah, serta memaksimalkan aliran irigasi yang masih tersedia.


Ia juga memperkirakan ketersediaan 11 komoditas strategis akan cukup hingga akhir tahun ini.


Sebelumnya, Mentan telah meminta para petani mempercepat masa tanam di tahun ini. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan yang diprediksi oleh Organisasi Pangan Dunia atau FAO akan menimpa Indonesia. 

Editor: Rony Sitanggang

  • Lumbung Pangan
  • Food Estate
  • Prabowo
  • Kemenhan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!