BERITA

KLHK Harap Warga Juga Tuntut Masalah Air dan Sampah

"“Tapi bukan hanya udara. Kami berharap (tuntutan) air juga sama. Air, kemudian sampah, gitu.""

KLHK Harap Warga Juga Tuntut Masalah Air dan Sampah
Pemulung di area Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat (21/6/2019). TPST ini menampung sampah warga Jakarta. (Foto: ANTARA/Risky Andrianto)

KBR, Jakarta- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengapresiasi gugatan masyarakat terhadap polusi udara di Jakarta. Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Karliansyah menilai respon masyarakat itu sebagai luar biasa.

"Artinya masyarakat sudah sadar haknya gitu. Nah, kalau sudah sadar haknya, maka, tentu kita juga berharap tuntutannya juga makin baik gitu ya,” kata   Karliansyah, Jumat (5/7/2019).

“Tapi bukan hanya udara. Kami berharap (tuntutan) air juga sama. Air, kemudian sampah," tambahnya.

Karliansyah mengatakan  KLHK sedang mempelajari gugatan yang dilayangkan Gerakan Inisiatif Bersihkan Udara Koalisi Semesta (Ibukota) pada Kamis lalu (4/7/2019).

Gerakan Ibukota menggugat pemerintah terkait pemenuhan hak warga atas udara bersih. Gugatan ditujukan pada Presiden, Menteri LHK, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat dan Gubernur Banten.

Sementara p penggugat berasal dari berbagai kalangan dan kelompok masyarakat, termasuk Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Greenpeace Indonesia, dan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jakarta.


Baca Juga: Kualitas Udara Buruk, Koalisi Gugat Presiden


Menilai Kualitas Udara Jakarta

Menurut Karliansyah, polusi udara di Jakarta masih masuk kategori sedang berdasarkan standar organisasi kesehatan dunia WHO.

"Nah untuk Jakarta, rata-rata dari Januari, 1 Januari 2019 sampai 30 Juni yang lalu, rata-rata untuk PM 2,5 itu 31,49 ug/m3. Jadi, kalau kita kembali standarnya, masuk kategori sedang," katanya.

Menurutnya kualitas udara Jakarta hampir sama dengan di Malaysia, bahkan masih lebih baik dibanding Thailand dan Tiongkok.

Namun penilaian itu berbeda dengan yang disampaikan AirVisual. Situs penyedia peta polusi udara ini mencatat, Jakarta merupakan kota dengan tingkat polusi udara terburuk di dunia.

Berdasarkan data AirVisual tanggal 26 Juni 2019 pukul 08.33, Air Quality Index (AQI) Jakarta mencapai skor 208. Artinya, udara di Jakarta tergolong tidak sehat dan sudah melebihi baku mutu udara harian.


Editor: Rony Sitanggang

  • Kementerian LHK
  • air bersih
  • sampah
  • polusi udara
  • udara jakarta
  • kualitas udara ibukota

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!