BERITA

Daftar Seleksi Capim KPK, Ini Alasan Eks-Kabareskrim

Daftar Seleksi Capim KPK, Ini Alasan Eks-Kabareskrim

KBR, Jakarta- Eks-Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Anang Iskandar mendaftarkan diri sebagai calon pimpinan KPK. Anang yang juga eks kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mengklaim memiliki keahlian dan pengalaman di bidang penindakan korupsi dan pencucian uang.

Jika terpilih menjadi calon pimpinan, ia menjanjikan perbaikan sistem pencegahan dan penindakan korupsi oleh KPK.

"Karena memang saya punya kapasitas untuk itu. Saya berpengalaman baik di pendidikan, di akademis, dan itu pengalaman riil. Saya juga punya pengalaman menjadi penyidik, berpengalaman jadi atase penyidik korupsi, atase tindak pidana pencucian uang (TPPU). Ya pengalaman itu akan digunakan untuk mengubah situasi menjadi lebih baik," kata Anang di gedung Sekretariat Negara, Rabu (03/07/2019).


Anang mengatakan, keinginannya menjadi calon pimpinan KPK tersebut karena inisiatif pribadi, bukan didorong oleh institusi Polri. Namanya pun tak termasuk dalam sembilan perwira yang diusulkan Polri menjadi calon pimpinan KPK, karena telah tiga tahun pensiun. Meski begitu, ia mengaku siap bersaing dengan perwira aktif Polri untuk memperebutkan posisi calon pimpinan KPK.


Di institusi Polri, puncak karier Anang adalah sebagai kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim), dengan jabatan jenderal bintang tiga. Pada 2015, ia bertukar posisi kepala BNN dengan Budi Waseso yang saat itu sebagai Kabareskrim. Ia pun mewarisi kasus-kasus kontroversial di Bareskrim dari Budi, di antaranya kasus pemberian kesaksian palsu yang saat itu menjerat Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, serta kasus korupsi PT Pelindo II dan BP Migas.


Selain itu, ia juga bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan sempat mencalonkan diri sebagai calon legislatif Dapil Jawa Timur VI pada Pemilu 2019. 


Editor: Rony Sitanggang

  • Pansel Capim KPK

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!