KBR, Banyuwangi – PT Bumi Suksesindo akan memproduksi emas di Gunung Tumpang Pitu, Banyuwangi, Jawa Timur pada akhir 2016 dengan kapasitas produksi sekitar 2 juta ton per tahun.
General Manager External Fair PT Bumi Suksesindo, Kenen mengatakan, PT Bumi mendapatkan Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk
pertambangan terbuka seluas 994 hektare. Namun sebagai tahap pertama, hanya 194
hektare yang akan dieksploitasi.
“Proses pertambangan yang kita lakukan adalah berdasarkan IPPKH yang kita peroleh. Jadi walaupun IUP itu ada di area kita saat ini boleh dibilang kami masih meminta konsentrasi dari Perhutani khusunya yang memegang wilayah tersebut. karena memang izin pinjam pakai kawasan hutan yang kita dapat itu dari total yang ada tidak semuanya kita ajukan permohonan, sehingga hanya sebagian saja di luar dari PPKH yang ada kita serahkan pada perhutani,”kata Kenen.
Dari hasil penelitian, Kanen menjelaskan dalam satu ton batuan di area tersebut mengandung 0,9 gram emas. PT Bumi selanjutnya akan mengerjakan proyek selama 8-9 tahun dengan target produksi 24 juta ton. Dari potensi tersebut, PT Bumi mengklaim kandungan emas di Gunung Tumpang Pitu terbesar kedua setelah Freeport. Oleh karena itu, anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold itu optimistis proyek tersebut bisa berkelanjutan.
Kenen menambahkan, untuk pemisahan bijih emas dari batuan tetap menggunakan bahan kimia sianida. Namun demikian kata dia, untuk menepis kekhawatiran atas limbah, PT Bumi menggunakan heap leaching. Teknik tersebut menggunakan proses pelindihan batuan emas yang memungkinkan tak menyisakan limbah. Metode tersebut diklaim lebih ramah lingkungan.
Menurut Kenen, PT Bumi Suksesindo sendiri
belum berencana membangun pabrik pengolahan biji (smelter) sendiri. Melainkan,
akan bergabung dengan smelter milik PT Aneka Tambang (Antam).
Editor : Sasmito Madrim