BERITA

Prabowo Sebut 6 Ribu Lahan Pertanian Hilang Karena Dibangun Real Estate

"KBR, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto menyebut seluas 6 ribu hektar lahan pertanian hilang karena pembangunan pabrik dan perumahan elit. Menurut Prabowo ini tantangan besar."

Pebriansyah Ariefana

Prabowo Sebut 6 Ribu Lahan Pertanian Hilang Karena Dibangun Real Estate
jokowi, hatta, prabowo, JK

KBR, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto menyebut seluas 6 ribu hektar lahan pertanian hilang karena pembangunan pabrik dan perumahan elit. Menurut Prabowo ini tantangan besar.


Itu dia katakan dalam debat capres cawapres, Sabtu (5/7). Debat capres malam ini digelar di Hotel Bidakara pukul 20.30 WIB. Debat ini disiarkan langsung oleh TVRI dan Kompas TV. Tema debat kali ini yakni ketahanan pangan, energi dan lingkungan. 


Kata Prabowo selain kehilangan lahan, di 2015 nanti Indonesia memerlukan tambahan lahan pertanian seluas 730 hektar untuk memenuhi ketersediaan pangan negara.


"Kita mmengalami suatu tantangan besar. Kita kehilangan lahan pertanian 6 ribu hektar. Menurut data Kementerian Pertanian, 2015 kita butuh tambahan lahan 730 hektar," jelas Prabowo.


Hanya saja menambah lahan pertanian belum cukup. Menurut Prabowo, negara juga perlu mengubah sistem pembangian subsidi pupuk. Petani perlu pupuk yang spesifik atau khusus. Bukan pupuk unversal.


"Jenis pupuk di Indonesia ini masih ketinggalan. Perlu ada pupuk untuk jagung, beras dan ubi. Tidak satu pupuk untuk semua," jelas dia.


Maka itu Prabowo berjanji akan menambah luas lahan pertanian sampai 2 juta hektar jika dirinya menjadi presiden.


"Kami akan menambah 2 juta hektar sawah baru untuk hilangnya 730 hektar sawah itu. Lalu juga harus dilakukan intensifikasi, distribusi pengairan, irigasi dan penambahan bendungan," jelas dia. 

  • jokowi
  • hatta
  • prabowo
  • JK

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!