BERITA

Menkopolhukam Klaim Kampanye Hitam Tidak Pengaruhi Sikap Masyarakat

"KBR, Jakarta - Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) mengklaim kampanye hitam lewat internet dan media massa tidak mempengaruhi sikap masyarakat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014."

Menkopolhukam Klaim Kampanye Hitam Tidak Pengaruhi Sikap Masyarakat
Pilpres, menkopolhukam, Polri

KBR, Jakarta - Kementerian Politik Hukum dan Keamanan (Kemenkopolhukam) mengklaim kampanye hitam lewat internet dan media massa tidak mempengaruhi sikap masyarakat dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014.

Menkopolhukam Djoko Suyanto menilai saat ini masyarakat sudah cerdas menganalisa kebenaran isu yang berkembang. Hal tersebut dibuktikan dengan tidak adanya konflik karena kampanye hitam tersebut.

Meski begitu, ia tetap meminta masyarakat untuk tidak terpancing melakukan tindakan anarkis jelang Pilpres 9 Juli mendatang.

"Laporan intelejen, polri, dan TNI, korelasi langsung apa yang ada di dunia maya. Black campaign, menjelekkan pasangan yang satu dan lainnya. Itu tidak berpengaruh lagsung di lapangan. Seperti sehingga mereka kerusuhaan antar masyarakat.Kita monitor sepanjang hari, apa yang beredar di dunia maya dan media massa itu tidak mempengaruhi masyarakat. Masyarakat kita sudah pandai memilah ini patut saya ikuti atau tidak," ujar Djoko di Jakarta, Rabu (2/7).

Sebelumnya kubu Calon Presiden (Capres) Joko Widodo melaporkan Tabloid Obor Rakyat ke Kepolisian Indonesia. Isi pemberitaan tabloid tersebut dinilai mencoreng nama Jokowi. Sebab dalam Tabloid itu, Jokowi disebut sebagai anak dari istri simpanan orang Tionghoa. Jokowi juga dituding ingin menyingkar Islam. Polisi sendiri masih menyelidiki kasus tersebut.

Tidak hanya Jokowi, Prabowo Subianto pun diserang banyak kampanye hitam. Mulai dari tuduh melakukan pelanggaran HAM sampai banyaknya ilustrasi Prabowo yang disamkan dengan Adolf Hitler.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • Pilpres
  • menkopolhukam
  • Polri

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!