BERITA

Hatta: Lingkungan Hidup Bukan Warisan, Tapi Titipan

"KBR, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 1 Hatta Rajasa diberikan kesempatan untuk memaparkan pembukaan visi misi di debat capres cawapres KPU terakhir. Hatta menekankan banyak hal tentang visi misi di bidang pangan, energi dan lingkungan."

Pebriansyah Ariefana

Hatta: Lingkungan Hidup Bukan Warisan, Tapi Titipan
prabowo, hatta, jokowi, Jk

KBR, Jakarta - Calon wakil presiden nomor urut 1 Hatta Rajasa diberikan kesempatan untuk memaparkan pembukaan visi misi di debat capres cawapres KPU terakhir. Hatta menekankan banyak hal tentang visi misi di bidang pangan, energi dan lingkungan.


Salah satu kata kunci yang dikeluarkan Hatta adalah bahwa lungkungan bukan sebuah warisan yang bisa terus dinikmati. Melainkan lingkungan merupakan titipan. 


Itu dia katakan dalam debat capres-cawapres, Sabtu (5/7). Debat capres malam ini digelar di Hotel Bidakara pukul 20.30 WIB. Debat ini disiarkan langsung oleh TVRI dan Kompas TV. Tema debat kali ini yakni ketahanan pangan, energi dan lingkungan. 


"Lingkungan hidup bukan lah warisan, tapi titipan generasi ke depan yang harus kita jaga dan kita tingkatkan. Agar generasi mendatang jauh lebih baik dari kita," jelas Hatta.


Maka itu, Hatta menyerukan jika Prabowo Subianto dan dirinya terilih menjadi pimpinan Indonesia, mereka akan mengarahkan kebijakan lingkungannya untuk mengatasi pemanasan global. 


"Kita harus sungguh-sungguh meningkatkan kualitas air, udara, dan tanah," jelas dia.


Hatta juga memaparkan akan memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu mendapatkan kecukupan pangan. Kata dia pangan harus terjangkau untuk masyarakat, Bisa dibeli dengan harga murah.


"Kita juga harus mengembangkan pangan kita, bagaimana upaya kita untuk meningkatkan kualitas pangan dan gizi masyarakat," papar dia.

  • prabowo
  • hatta
  • jokowi
  • Jk

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!