BERITA

Dua Kubu Klaim Kemenangan, Jacqui Baker: Polisi Harus Netral

Dua Kubu Klaim Kemenangan, Jacqui Baker: Polisi Harus Netral


KBR, Jakarta – Begitu hasil hitung cepat diumumkan, kubu capres Prabowo Subianto dan capres Joko Widodo langsung mengumumkan kemenangan versi quick count di tempatnya masing-masing. Megawati Soekarnoputri mengumumkan soal ini dari Jl Kebagusan, sementara Prabowo menggelar konferensi pers di kediaman keluarga di Jl Kertanegara. 


Indonesianis dari Australian National University Jacqui Baker berada di kediaman Prabowo ketika capres nomor urut satu ini mengumumkan kemenangan versi hitung cepat dari tiga lembaga survei, sesuai yang dilansir TVOne dan Vivanews. Di saat yang sama, kubu Jokowi-JK menggunakan hasil hitung cepat dari tujuh lembaga survei lainnya, yang mencatat keunggulan pasangan ini. 


Hasil resmi penghitungan suara secara manual baru akan diumumkan pada 22 Juli, yang artinya masih sekitar tiga pekan lagi. Menurut Jacqui, ini adalah masa-masa kritis bagi bangsa Indonesia dan polisi harus berada di garda terdepan. “Polisi harus buktikan bisa netral,” katanya. 


Simak wawancara dengan Jacqui Baker di Siaran Khusus KBR “Presiden Pilihan Rakyat” berikut ini. 


Ada kekhawatiran bahwa akan terjadi gesekan di antara pendukung kedua elit karena sama-sama mengklaim kemenangan. Apakah potensi gesekan itu bisa tiba-tiba muncul?


“Saya kira ini merupakan salah satu langkah yang cukup mengkhawatirkan bahwa dua pihak mengklaim kemenangan itu dan dua pihak menggunakan sumber referensi berbeda. Jadi dua-duanya menggunakan sistem quick count, mereka tidak menyetujui satu referensi. Itu berarti mereka tidak punya referensi yang sama dimana mereka bisa meyakinkan kita siapa yang menang.”


“Saya tadi berada di Jalan Kertanegara dimana Prabowo sendiri menyatakan bahwa dia ucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia dan pendukung Gerindra bahwa mereka memenangkan Prabowo-Hatta dan Koalisi Merah Putih. Pendukung cukup senang dan berteriak-teriak dengan kemenangan Prabowo-Hatta, apalagi TV One terus menerus menyiarkan bahwa Prabowo-Hatta menang. Sama dengan pihak Jokowi yang sedang turun ke jalan dan berpesta di jalan Jakarta.”


“Menurut saya dua pihak punya media masing-masing, referensi masing-masing, quick count masing-masing, dan KPU akan cukup lama meyakinkan dua pihak. Jadi apakah kita akan duduk 3-4 minggu ke depan dalam kondisi abu-abu tentu itu memunculkan ketegangan yang cukup kencang.”


“Tadi saya melihat beberapa keterangan dari CSIS yang menunjukkan bahwa Jokowi menang di kebanyakan provinsi. Tapi kalau kita melihat hasil secara detail dari TPS-TPS di mana saja suara itu split di tengah-tengah 50:50. Jadi di akar rumput itu cukup terpolarisasi, ini menurut saya lagi-lagi bermasalah bahwa mereka betul-betul di tingkat akar rumput banyak ketidakpastian. Ini membuat keraguan di dalam pikiran masyarakat Indonesia tentang referensi yang mana yang kredibel.” 


Dari sekarang sampai 22 Juli ada ruang kosong, apa sebaiknya yang mesti dilakukan baik oleh KPU atau pemerintah? Untuk memberikan kepastian. 


“Kalau saya melihat tidak hanya itu tapi juga kita semua kembali melihat ke Polri. Mereka harus mendamaikan dua pihak dan melakukannya dengan kepercayaan dari masyarakat bahwa mereka netral. Jadi saya kira ini adalah waktu yang cukup krusial untuk kepolisian, menjaga bahwa dua pihak merayakan kemenangan yang mereka klaim tetapi merayakan dengan cara cukup jauh dari yang pihak lain.”


“Jadi saya sekarang harap polisi mengambil tindakan tegas dan mengawasi keadaan yang ada. Saya dengar mereka masih siaga 1 jadi hasil dari quick count tidak mengatakan tingkat kebahayaan mereka, mereka masih di lapangan. Saya harap mereka punya rencana untuk 3 minggu ke depan bagaimana mendamaikan Indonesia sampai selesai.” 


Yang dikhawatirkan kalaupun tanggal 22 Juli KPU mengumumkan hasilnya salah satu kubu yang kalah tetap merasa keberatan dengan hasilnya. Jadi kita akan menghadapi sengeketa yang cukup panjang ya?


“Iya saya kira itu juga bermasalah. Saya kira kalau kita bisa melewati 3 minggu yang abu ini dengan baik itu luar biasa. Yang saya khawatirkan 3 minggu ini.”


      


  • Jacqui Baker
  • quick count
  • Prabowo
  • Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!