BERITA

Dituding PDIP identik PKI, Jokowi: Ini Penghinaan Besar

Dituding PDIP identik PKI, Jokowi: Ini Penghinaan Besar

KBR, Jakarta - Calon presiden Joko Widodo merasa terhina dengan tudingan komunis yang ditujukan kepadanya. 


Kata Jokowi tudingan kampanye hitam dari pihak lawan itu sudah semakin menjadi-jadi. Dalam konferensi persnya di Bandung hari ini, Kamis (3/7), Jokowi mengatakan bahwa ia marah karena keluarganya pun dikaitkan dengan isu komunis ini. 


"Sejak awal pertama kita diamkan terus kemana-mana. Dan terakhir langsung menyampaikan PKI. Kan penghinaan besar kepada saya pribadi. Termasuk 

juga ke orang tua. Saya sudah terlalu baik dan sabar. Tapi relawan tak bisa sabar,” kata Jokowi. 


“Tapi kan nggak mungkin semua kita handle, karena juga sudah keterlaluan.”


Jokowi menambahkan, ia sebetulnya tidak perlu menjelaskan apa pun. “Asal orangtua saya sudah tahu semuanya. Apa lagi yang harus saya jelaskan? Begitu sangat terbukanya saya ini. Tapi kalau dia ikut panas-panasin, bagaimana relawan nggak panas?”


Ia juga meminta supaya kesalahan tak dibebankan kepada para relawan. 


“Jangan salahkan relawan. Salahkan yang bikin panas itu.”


Sebelumnya Wakil Ketua Umum, Fadli Zon menyebut bahwa gagasan revolusi mental yang diusung Jokowi-JK berakar pada paham komunisme. Selain itu TVOne juga menyiarkan berita berjudul "PDIP kawan PKI, maka PDIP musuh Angkatan Darat". Berita itu menyulut emosi para relawan Jokowi hingga mereka mendemo kantor TVOne dini hari tadi. Para relawan menilai tudingan PDIP sebagai basis PKI dan merekrut kader PKI adalah fitnah


Jokowi juga meminta supaya publik tidak menelan kabar kampanye hitam bulat-bulat. Apalagi ia juga sudah begitu terbuka soal rekam jejak dirinya dan keluarga. Gubernur Jakarta non-aktif ini juga berharap Bawaslu dan polisi bisa menindak isu fitnah yang menyerangnya.


Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • Jokowi
  • Joko Widodo
  • PDIP
  • komunisme

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!