KBR68H, Sidoarjo-Masih ingat luapan lumpur Lapindo yang membuat desa-desa di Sidoarjo terendam kan Sobat Teen? Peristiwanya sudah 7 tahun berlalu tapi sekarang belum rampung juga urusannya. Teman-teman kita yang rumahnya terendam jadi kehilangan rumah, sekolah, bahkan teman-teman. Soalnya banyak yang memilih pindah ke kota lain. Alhasil, teman bermain pun menyebar entah ke mana. Namun ada sekelompok teman kita di desa Besuki, Kecamatan Jabon, Sidoarjo yang memilih untuk tidak larut dalam kesedihan. Mereka membentuk sanggar untuk ruang bermain dan berkreasi. Namanya Sanggar Anak Alfaz. Bagaimana teman-teman kita ini membangun keriangan di tengah petaka Lumpur Lapindo? Kita simak yuk di Cerita Kita yang disusun sama Kak Ika Manan.
“Sejak jebolnya lumpur, sejak itu warga Besuki Barat banyak yang pindah. Kan teman-teman di sekolah itu banyak yang dari Besuki barat.” Itu tadi Yogi, teman kita yang duduk di kelas 2 SMP Negeri 2 Jabon, Sidoarjo. Ia mengaku kehilangan teman bermain sejak tragedi luapan lumpur panas Lapindo di Sidoarjo. Tujuh tahun lalu, setelah lumpur panas merendam rumah, sawah dan sekolah mereka, teman-temannya satu per satu pindah.
Tapi Yogi ngga patah arang. Ia tak mau membiarkan situasi kesepian itu berlarut-larut. Para 2009 lalu, bersama sekelompok temannya di Desa Besuki, Kecamatan Jabon, Sidoarjo, ia membentuk ruang bermain sekaligus belajar. Namanya Sanggar Anak Alfaz. Yogi juga dibantu ayahnya, Cak Irsyad untuk mendirikan sanggar ini. Cak Irsyad bilang, ia prihatin anak-anak di kampungnya yang sering murung. “Awalnya kita mengajak anak kumpul saja. Waktu dulu tidak ada istilah sanggar atau bukan. Awalnya, ayok kita berkumpul dan bikin kegiatan. Kegiatan pertama itu menari. Memang kita tidak punya apa-apa, hanya menari,” kata Cak Irsyad.
Ada sejumlah pengajar yang bergabung di sanggar ini untuk melatih menari temen-temen kita, Sobat Teen. Tapi kegiatan sempet terhenti karena guru tari sanggar hamil. Meski begitu, sanggar itu tetap dibuka untuk tempat berkumpul dan ruang baca. Tak lama, ada teman Cak Irsyad yang menyumbangkan alat perkusi Sobat Teen. Kegiatan temen-temen kita di sanggar Alfaz pun berlanjut dengan belajar bermain perkusi.
Usaha Cak Irsyad untuk mengganti kesedihan temen-temen di Sidoarjo dengan kegembiraan, perlahan mulai membuahkan hasil. Meski Cak Irsyad sendiri juga kehilangan harta benda, tapi dia tetep membantu temen-temen kita di sana. Kenapa Cak Irsyad mau? Soalnya Cak Irsyad ngga mau melihat temen-temen kita selalu murung. “Ya karena anak-anak tidak ada yang mengurus waktu itu. Jadi di saat sawah-sawah terendam, rumah terendam, sekolah terendam, anak-anak banyak kehilangan dan anak-anak ini justru tidak ada yang mengurus. Kalau soal jual beli aset itu sudah banyak tokoh yang mengurus. Karena anak-anak tidak ada yang mengurus, ya oke ayok bersama-sama. Agar anak-anak tidak larut dalam kesedihan.” Wah, hebat ya Sobat Teen.
Sekarang Cak Irsyad sudah bisa tersenyum karena temen-temen kita ngga sedih lagi. Putri Dwi Novita yang masih kelas 5 SD ini misalnya, senang berkegiatan di Sanggar Alfaz. “Bermain perkusi, puisi, membuat pantun,” kata Putri. Ia juga membuat puisi berjudul “Tertipu” yang berkisah tentang Lumpur Lapindo, rumahnya yang terendam lumpur lalu teman-temannya yang satu per satu meninggalkan daerah itu. “Saya jadi enggak senang karena enggak ada temannya. Harapan aku, biar bisa banyak teman lalu teman-teman sekolah berkumpul lagi.” Ah semoga harapan Putri segera terwujud ya Sobat Teen.
Sementara temen kita, Fika dari SMP Negeri 1 Jabon Sidoarjo berharap, teman-temannya mau bergabung ke Sanggar Alfaz agar bisa mengembangkan diri dan tidak larut dalam kesedihan. “Harapan saya sih, anak-anak yang tidak memiliki teman seperti aku dulu, cepat-cepat ke sanggar biar bisa mencari teman yang banyak. Sejak ada lumpur itu kan aku enggak punya teman, soalnya kan rumahnya terendam, jadi pada pindah. Dan sejak itu, katanya Pak Irsyad, diadakan sanggar. Sejak adanya sanggar, saya banyak pengalaman dan juga mendapat tema,” jelas Fika.
Hmmmmm, tragedi Lapindo yang melenyapkan harta benda dan sekolah mereka dalam sekejap pasti sangat membekas dalam ingatan teman-teman kita ya Sobat Teen. Meski kasus ini masih dirundung masalah penuntasan ganti rugi yang ngga kunjung selesai, temen-temen kita tetap semangat. Malah mereka mencetak prestasi melalui ajang Festival Perkusi Remaja Indonesia di Jakarta. Mereka enggak menyerah sama stuasi! Bahkan mereka mencetak prestasi! Salut buat temen-temen di Sidoarjo.
Terus berkarya ya teman-teman!
Membangun Bahagia di tengah Petaka Lapindo
Masih ingat luapan lumpur Lapindo yang membuat desa-desa di Sidoarjo terendam kan Sobat Teen? Peristiwanya sudah 7 tahun berlalu tapi sekarang belum rampung juga urusannya. Teman-teman kita yang rumahnya terendam jadi kehilangan rumah, sekolah, bahkan tem

Kamis, 18 Jul 2013 13:30 WIB


lumpur, lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur, Bakrie
BERITA LAINNYA - BERITA
Lagi DVI Identifikasi Lima Korban Sriwijaya Air
"Dari kelima korban ini, berhasil diidentifikasi melalui DNA."
Temukan Bungkus CVR Tim SAR Terus Cari Memori Suara Kokpit
CVR adalah satu bagian dalam black box yang merekam percakapan antara pilot dan kopilot selama berada di kokpit. Saat ini, tim baru menemukan baterai dan casing dari kotak tersebut.
Paus Fransiskus Doakan Korban Gempa Sulbar dan Kecelakaan SJ-182
"Saudara, Saudari terkasih, saya ingin ungkapkan kedekatan saya dengan warga Sulawesi di Indonesia. Saya mendoakan mereka yang meninggal, yang luka-luka, dan juga yang kehilangan rumah atau pekerja."
Vaksinasi Covid-19 Apindo Siap Bantu Distribusi
"Tentu kita akan coba cari informasi dan komunikasi dengan anggota. Karena anggota kan ada juga yang di bidang kesehatan."
Gempa Sulbar BNPB 42 Meninggal
Sebanyak 34 orang meninggal dunia di Kabupaten Mamuju dan delapan orang di Kabupaten Majane.
Tahun Ini PLN Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Angin Pertama di Jawa
"Kami melakukan estimasi dengan kapasitas 50,4 Megawat dengan PLTB itu. Satu turbinnya bisa menghasilkan 4 sampai 6 Megawat."
Neraca Perdagangan RI Surplus 8 Kali Berturut-turut
Pada Desember 2020, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan dengan beberapa negara yakni Amerika Serikat (AS), India sebesar dan Filipina.
Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 Polri Serahkan Jenazah Korban kepada Keluarga
"Salah satu korban atas nama Okky Bisma dan pada hari ini keluarga telah sepakat hasil kerja dari Tim DVI untuk diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan,"
DPR Selain Pandemi Waspada Juga Bencana Alam Awal Tahun
"Kita harus memprioritaskan pada upaya mitigasi bencana untuk meningkatkan multi-hazard early warning system dan meningkatkan fungsi pengawasan. Juga hambatan lemahnya koordinasi."
Listyo Sigit Jadi Calon Tunggal Kapolri Jubir Wapres Keputusan Tepat
"Hendaknya semua pihak mendukung Keputusan Presiden itu. Harapannya, semua proses berjalan lancar. Sehingga suksesi kepemimpinan di Polri dapat berjalan dengan baik."
Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ182 DVI Identifikasi 2 Korban
"Pertama atas nama Indah Halimah Putri, lalu yang kedua atas nama Agus Minarni,"
Mulai Besok Jawa Barat Gelar Vaksinasi Covid-19 di 7 KabupatenKota
"Menolak vaksin sama dengan Anda membahayakan lingkungan sekitar, Anda menjadi sumber penyakit, sehingga membahayakan keselamatan masyarakat dan negara,"
Ini Alasan Dewan Kehormatan Jatuhkan Sanksi Pemberhentian Arief Budiman sebagai Ketua KPU
"Menjatuhkan sanksi peringatan keras terakhir dan pemberhentian dari Jabatan Ketua KPU kepada teradu Arief Budiman selaku Ketua KPU RI,"
Presiden Jokowi Ajukan Kabareskrim Sebagai Calon Tunggal Kapolri
"Kami sangat mengharapkan proses ini bisa segera ditindaklanjuti oleh DPR secepat-cepatnya,"
Tiga Korban SJ182 Kembali Teridentifikasi
Kepala Pusat Inafis Polri Hudi Suryanto merinci ketiga korban yang berhasil diidentifikasi adalah Fadly Satrianto, Khasanah, dan Asy Habul Yamin. Fadly Satrianto ialah co-pilot pesawat Sriwijaya.
Kecelakaan Sriwijaya Air SJ182 Kotak Hitam Pesawat Ditemukan
"Dilaporkan pula bahwa Underwater Locator Beacon (ULB) ditemukan sebanyak dua. Artinya satu lagi, Cockpit Voice Recorder masih perlu dicari,"
KPK Geledah Dua Rumah Terkait Kasus Bansos Covid-19 Kemensos
KPK belum menjelaskan pemilik rumah yang digeledah tersebut
Komnas HAM akan Sampaikan Langsung Laporan Penembakan FPI ke Presiden
Komnas HAM merekomendasikan kasus ini harus dilanjutkan ke penegakan hukum dengan mekanisme pengadilan pidana.
Menag Minta Masyarakat Tak Ragu Ikuti Vaksinasi Covid-19
Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, vaksin ini bukan obat melainkan bagian dari upaya pencegahan
Panggil Menhub ke Istana Presiden Minta Percepatan Pencarian Korban SJ182
Jokowi meminta Menhub mengkoordinasikan layanan serta menjamin hak-hak keluarga korban jatuhnya Sriwijaya Air di perairan Kepulauan Seribu.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Vaksinasi Covid-19 dan Ancaman Hoaks
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Bencana Kala Pandemi dan Kesiapan Fasilitas Kesehatan
Kabar Baru Jam 10