BERITA

KPAI: Masih Jarang Orangtua Mau Mendengarkan Pendapat Anak

"KBR68H, Jakarta - 23 Juli merupakan Hari Anak Nasional. Tapi ada kabar menyedihkan saat siswa-siswi memasuki tahun ajaran baru. Anindya Ayu Puspita, murid SMK 1 Pandak Kabupaten Bantul meninggal saat menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS)."

Doddy Rosadi

KPAI: Masih Jarang Orangtua Mau Mendengarkan Pendapat Anak
KPAI, hari anak nasional, pendapat anak

KBR68H, Jakarta - 23 Juli merupakan Hari Anak Nasional. Tapi ada kabar menyedihkan saat siswa-siswi memasuki tahun ajaran baru. Anindya Ayu Puspita, murid SMK 1 Pandak Kabupaten Bantul meninggal saat menjalani Masa Orientasi Siswa (MOS). Aninda meninggal setelah dihukum melakukan squat jump dalam kegiatan MOS. Bagaimana nasib anak-anak di Indonesia? Masihkah sering terjadi kasus kekerasan terhadap anak? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Novri Lifinus dengan Sekretaris KPAI, Muhammad Ikhsan dalam program Sarapan Pagi

Bagaimana anda melihat nasib anak di Hari Anak Nasional ini?

Pertama saya mengucapkan selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2013. Mari kita sejenak mendengarkan suara anak, selama ini kita selalu banyak bicara kepada anak, mudah-mudahan hari ini momentum kita untuk belajar mendengarkan suara anak.

Anak kita dulu ya?

Iya minimal anak kita. Karena selama ini kita selalu bicara, anak dipaksa mendengar, mudah-mudahan kita belajar mendengar suara anak. Karena Undang-undang menyatakan bahwa anak berhak menyatakan pendapat, tapi selama ini orang dewasa jarang sekali mau mendengar suara anak. Jadi pada hari ini kami KPAI menghimbau kepada seluruh orang tua coba dengarkan buah hati kita, mungkin banyak yang ingin mereka sampaikan tapi karena tidak diberi kesempatan mereka tidak bisa menyampaikan keinginan mereka.

Terkait dengan masalah kekerasan pada anak, khususnya yang menimpa siswi di Bantul ini. Sampai saat ini bagaimana perkembangannya?


Sampai hari ini ada laporan bahwa sedang dalam proses pendalaman. Jadi ini kejadian dimana MOS yang kemudian memberikan sanksi fisik, ternyata pihak sekolah tidak melihat kondisi anak per anak sehingga kemudian ada yang tidak punya kekuatan untuk menjalani hukuman fisik dan akhirnya meninggal. Jadi memang ini banyak nanti yang akan dilihat oleh petugas terkait baik dari pihak sekolah, dinas pendidikan, kepolisian melihat bagaimana proses yang terjadi dan bagaimana agar menjadi pelajaran buat semua pihak yang menyelenggarakan MOS selama ini. Karena tahun-tahun sebelumnya KPAI sudah merekomendasikan kepada Mendikbud, pertama mengarahkan kepada perkenalan itu betul-betul ke arah silaturahmi dan kemudian upaya untuk menjalin kasih sayang di antara semua siswa, bukan hukuman.

Anda menginginkan ada sanksi kepada sekolah yang membiarkan ada kekerasan?


Mungkin nanti lebih kepada sanksi yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam sistem pendidikan kita. Kelalaian itu mungkin mulai dari sanksi tertulis, peringatan, pencopotan posisi kepala sekolahnya atau ada sanksi lain yang bisa diterapkan sesuai mekanisme yang berlaku dalam dunia pendidikan. Jadi kita akan melihat ini secara arif dan bijaksana tanpa mengabaikan perasaan orang tua korban.   

  • KPAI
  • hari anak nasional
  • pendapat anak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!