Kemarin sudah nih ya mengisi liburan dengan jalan-jalan juga berlanjut kenalan sama flora dan fauna. Kali ini Cerita Kita mau mengajak Sobat Teen beternak nih. Aduh, pasti sudah membayangkan susahnya deh. Jangan kuatir, yang akan kita ternak kali ini adalah binatang lucu nan imuuut. Bulu-bulunya lembut dan telinganya paaaaanjang. Apa tuuuuh? Yup, kelinci! Kita simak yuk asyiknya beternak kelinci dalam Cerita Kita yang disusun sama Kak Ika Manan.
“Kelinci ituu.. lucu sih,” kata Putri sambil gemas. “Lucu, unik,gemesin. Senangnya memelihara kelinci itu ada teman buat main, kalau enggak enaknya itu ya bersihin kotoran-kotorannya itu. Karena aku kan ngurusin sendiri, mama enggak mau ngurusin jadi apa-apa aku sendiri. Mau sih memelihara lagi, tapi enggak dibolehin sama mama gara-gara mama enggak suka binatang,” tambah Dita.
Iiiiiiiiihh betul, setuju sama Putri dan Dita. Suka gemes kalau melihat kelinci yang imut dan lucu. Teman kita tadi, Dita Kencana dari SMA Negeri 54 Jakarta pernah memelihara kelinci Sobat Teen. Namun lantas kelincinya kabur, sejak itu Dita enggak pernah memelihara lagi. Memelihara kelinci itu ribet juga katanya.
Ah masa sih? Buat tahu betulan ribet atau enggak, kita tanya aja sama peternak kelinci deh.
Beternak dan memelihara kelinci itu sebetulnya enggak susah kok. Pak Mamad, peternak kelinci di Desa Sarongge, Cianjur, Jawa Barat sudah membuktikannya. Berawal dari memiliki 5 kelinci betina dan 2 jantan, sekarang Pak Mamad sudah punya ratusan kelinci!
Bapak yang mulai beternak sejak 2009 ini mengakui bahwa beternak itu mengasyikkan. Tinggal menyiapkan makanan kelinci, dan membersihkan kandangnya seminggu dua kali. “Yang penting ukuran kandang sekitar 60 cm persegi dan harus selalu bersih, enggak boleh sampai basah dan banyak sampah. Karena kalau basah dan banyak sampah itu nanti terserang penyakit eksim, yang seperti korengan di kaki dan di hidung. Karena salah satunya itu yang harus diperhatikan untuk penyakit itu kebanyakan kandangnya kotor. Kita cuma pengennya ngasih makan, ngasih makan tapi kandang tidak pernah diurus,” jelas Pak Mamad.
Nah tuh, enggak cuma rajin membersihkan kamar sendiri dong. Sebagai peternak dan pemelihara yang baik, kita juga harus bertanggung jawab membersihkan kandang kelinci kita. Kalau untuk makanan, kita enggak perlu susah-susah cari makanannya kok Sobat Teen. Kelinci, mau memakan apa saja, jadi ketika ada limbah sayur di dapur bisa kita kasih tuh buat si kelinci. “Kalau jenis makanan sama, kita maunya kasih apa, konsentrat atau dedeg. Sebenarnya bagaimana daerah sebelumnya. Kalau daerah Cianjur itu umbi-umbian, daunan, sayuran. Kalau di daerah bawah ya dedeg.Bisa juga limbah sayuran, rumput. Tapi idealnya rumput, Jangankan rumput, kayu saja bisa dimakan,” ujar Pak Mamad.
Jenis kelinci ini juga bermacam-macam, ada kelinci Australia ada juga kelinci hias, seperti Lion, Anggora juga Rex. Kata Pak Mamad, buat Sobat Teen yang ingin beternak, disarankan memilih kelinci Australia.
“(Kelinci) Australia yang paling menjanjikan. Pengurusannya juga agak ringan, jenis dijualnya juga cepat dan pengurusannya tidak terlalu ribet . Kalau untuk dipelihara dan senang-senang saja apa? Itu kebanyakan ngambilnya di (kelinci) hias, seperti lion, anggora, rex. Kebanyakan anggora sama lion. Kalau hias beranaknya paling banyak 5 atau 6 ke bawah, jarang ada 7 lebih begitu,” kata Pak Mamad.
Jenis kelinci Australia akan lebih banyak beranak Sobat Teen, paling sedikit 7 ekor bahkan bisa lebih dan sampai belasan Sobat Teen. Putri Nurhidayati teman kita yang masih kelas 2 di SMP Negeri 7 Jakarta ini mulai tertarik beternak dan memelihara kelinci nih. “Asyik sih. Jadi bisa lebih dekat sama binatang terus bisa tahu binatang itu melahirkannya bagaimana. Terus tahu cara merawatnya,” kata Putri.
Nah Putri, Pak Mamad bilang nih, hanya dengan menyiapkan pakan dan menjaga kandang selalu bersih, kelinci kita akan sehat dan berkembang biak dengan baik. Tuhhhh Sobat Teen, tunggu apa lagi. Selain asyik, ternyata beternak kelinci juga bisa menghasilkan rupiah kaaan? Gimana? Pasti tertarik kaaaan? (teenvoice)