BERITA

Ibu Kota Pindah, Moeldoko Ingin Bangun Pangkalan Militer Gabungan

Ibu Kota Pindah, Moeldoko Ingin Bangun Pangkalan Militer Gabungan

KBR, Jakarta - Dalam diskusi pemindahan Ibu Kota, Kepala Staf Presiden, Jenderal (Purn) Moeldoko, mengusulkan pendirian pangkalan militer gabungan di Ibu Kota baru Indonesia.

"Itu kan impian. Ada unsur laut, unsur udara dan darat dalam satu kawasan. Saya pikir ini prestise sebuah negara yang menunjukkan kepada dunia luar atas kekuatan yang dia miliki," katanya dalam Dialog Nasional Pemindahan Ibu Kota Negara di Jakarta, seperti dikutip Antara (26/6/2019). 

Moeldoko menyebut, pangkalan militer Indonesia saat ini masih tersebar cukup jauh. Misalnya saja Pangkalan Angkatan Laut berada di Surabaya, sedangkan Pangkalan Angkatan Udara di Jakarta.

Untuk mempersiapkan pemindahan Ibu kota nanti, Moeldoko meminta Bappenas memetakan kawasan pelabuhan atau pangkalan yang representatif untuk penggabungan kekuatan militer Indonesia. 

 

Baca Juga: Ibu Kota Harus Kuat dari Segi Pertahanan Militer


Bappenas: Banyak Masukan

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, menegaskan Ibu kota akan mulai pindah lima tahun lagi.

"2024 adalah awal pemindahan Ibu Kota, yang awal dipindahkan adalah fungsi eksekutif dan legislatif. Namun Istana Presiden merupakan salah satu yang diprioritaskan pembangunannya mulai 2021," kata Bambang, seperti dikutip Antara, Rabu (26/6/2019).

Bambang memastikan Ibu kota akan dipindah ke Pulau Kalimantan. Hanya saja, koordinat pastinya belum diputuskan karena masih memerlukan beberapa pertimbangan.

“Banyak masukan, kita tidak hanya bicara komponen pertahanan Ibu kota, tapi juga pertahanan regional di Kalimantan," kata Bambang.


Editor: Citra Dyah Prastuti

  • Bappenas
  • Ibu Kota
  • pindah Ibu kota
  • militer

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!