BERITA

9 Perwira Tinggi Polri Ikut Seleksi Pemimpin KPK

9 Perwira Tinggi Polri Ikut Seleksi Pemimpin KPK
Kapolri Tito Karnavian berjabat tangan dengan Ketua KPK Agus Rahardjo. (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) telah mengumumkan sembilan nama perwira tingginya untuk seleksi Calon Pemimpin KPK. Seperti tertulis dalam salinan Surat Kapolri Nomor B/722/VI/KEP/2019/SSDM, nama-nama mereka adalah:

    <li>Antam Novambar,
    

    Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal (Wakaberskrim) Polri;

    <li>Dharma Pongkerum, Perwira Tinggi (Pati) Polri penugasan di Badan Siber dan Sandi Negara
    

    (BSSN);

    <li>Coki Manurung, Widyaiswara
    

    Utama Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespim) Polri;

    <li>Abdul Gofur,
    

    Analis Kebijakan Utama bidang Polisi Air (Polair);

    <li>Muhammad Iswandi Hari, Pati Polri penugasan di Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker);</li>
    
    <li>Bambang Sri Herwanto, Widyaiswara Madya Sespim Polri;</li>
    
    <li>Agung Makbul, Kepala
    

    Biro Penyusunan dan Penyuluhan Hukum (Karosunluhkum) Polri;

    <li>Juansih, Analis
    

    Kebijakan Utama bidang Biro Pembinaan Pendidikan dan Latihan (Bindiklat) Polri, dan;

    <li>Sri Handayani,
    

    Wakil Kapolda Kalimantan Barat.

"Mudah-mudahan ada anggota Polri yang bisa terpilih menjadi komisioner sehingga dalam penanganan korupsi antara KPK dan Polri sinerginya akan lebih baik dan lebih mudah," ujar Kapolri Tito Karnavian, seperti dikutip Antara, Selasa (25/6/2019).


Kapolri: Rekam Jejak Anggota Polri di KPK Baik

Menurut Tito, keberadaan anggota kepolisian di tubuh KPK bisa banyak membantu upaya pemberantasan korupsi.

"Karena Polri memiliki jaringan sampai dengan ke daerah-daerah. Kedua, memiliki kemampuan dengan anggota terlatih di bidang pendidikan korupsi yang terbiasa melakukan kegiatan penyelidikan," ujar Tito, seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/6/2019).

Tito juga mengatakan, anggota kepolisian yang bertugas di KPK punya rekam jejak baik.

"Di penyidik pun banyak sekali, baik yang masih kembali ke polisi atau yang kemudian resign dan masuk menjadi pegawai tetap KPK. Itu banyak melibatkan dari anggota kepolisian," ujar Tito.


Baca Juga: Dua Tahun Kasus Novel Mandek, Apa Saja Kerja Polisi?


Novel Baswedan: Petugas KPK dari Unsur Polri yang Diserang

Salah satu penyidik KPK dari unsur Polri yang terkenal adalah Novel Baswedan. Novel adalah lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1998. Setelah lulus, ia berkarier di Polres Bengkulu sebagai polisi reserse.

Tahun 2005 Novel ditugaskan menjadi penyidik KPK. Ia kemudian berhasil membongkar sejumlah kasus besar, mulai dari kasus suap di lingkungan Bank Indonesia, Mahkamah Konstitusi (MK), hingga kasus korupsi proyek di tubuh Polri sendiri.

Tragisnya, tahun 2017 Novel mengalami penyerangan. Wajahnya disiram air keras hingga sebelah matanya rusak. Penyerangan ini diduga tidak hanya bermotif personal, melainkan juga upaya untuk melemahkan KPK.

Sampai saat ini Polri belum kunjung berhasil menangkap pelaku penyerang Novel.

Menurut kuasa hukum Novel, Arif Maulana, hingga 800 hari pasca penyerangan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) bentukan Polri juga belum menghasilkan perkembangan berarti terkait kasus ini.


Editor: Rony Sitanggang

  • Kapolri
  • Polri
  • Pansel Capim KPK
  • Pansel KPK
  • KPK
  • novel baswedan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!