BERITA

TNI AL Nunukan Sita Lebih 1,2 Ton Daging Kerbau Selundupan dari Malaysia

""Dia dapat orderan melalui telpon, suruh ngambil barang ini,""

TNI AL Nunukan Sita Lebih 1,2 Ton Daging Kerbau Selundupan dari Malaysia
TNI AL menyita daging merek Alana yang diselundupkan dari Negara Malaysia di perairan Sebatik, Selasa (05/06). (Foto: KBR/Adhima S.)

KBR, Nunukan- Tim Reaksi Cepat  TNI AL di Nunukan Kalimantan Utara  menyita daging merek  Alana yang akan diselundupkan melalui perairan perbatasan Pulau Sebatik  pada Selasa  dini hari.  Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Machri Mokoagow mengatakan, daging seberat  1,24   ton   dari   Malaysia tersebut diselundupkan  dengan menggunakan speedboat  dengan cara transit di Pulau Sebatik Indonesia.

Kata dia,  gading merek Alana itu rencananya akan dipasarkan di Kota Tarakan.

“Masuknya dari Tawau, dari Malaysa. Yang bawa ada lagi kita dalami. Dari pengakuan dia dapat orderan melalui telpon, suruh ngambil barang ini, nanti di Tarakan ada yang ngambil. Jadi siapa yang ngambil dia tidak tahu,” ujar  Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan Machri Mokoagow Selasa (05/06/2017).

Sementara  Penanggung Jawab Karantina Pertanian Wilayah Kerja Nunukan Sapto Hudaya mengatakan, lebih dari 1,24 ton daging kerbau merk Alana  tersebut dipastikan illegal karena tidak adanya dokumen import.


“Kalau yang ini dipastikan  ini bukan melalui jalur yang resmi, seharusnya melalui Tanjung Priok. Kalau dari Indonesia kan ada tulisan Bahasa Indonesia, ada ketentuan ketentuan yang harus dipenuhi, PHnya dibawah 6, tanpa tulang tanpa limpo glandula, kalau ini ndak ada,” ujarnya.


Saat ini TNI AL Nunukan masih memeriksa   ABK  yang membawa daging ilegal  untuk menelusuri pemilik daging yang belum diketahui keberadaannya.


Editor: Rony Sitanggang
  • daging kerbau alana
  • penyelundupan daging ilegal
  • Machri Mokoagow
  • Pangkalan TNI Angkatan Laut Nunukan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!