BERITA

Pemprov Jayapura Gelontorkan Rp 10 Miliar untuk Pilpres

"KBR, Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua menggelontorkan anggaran Rp 10 miliar untuk pengamanan pemilihan presiden Juli mendatang."

Katharina Lita

Pemprov Jayapura Gelontorkan Rp 10 Miliar untuk Pilpres
jokowi, kampanye, papua

KBR, Jayapura - Pemerintah Provinsi Papua menggelontorkan anggaran Rp 10 miliar untuk pengamanan pemilihan presiden Juli mendatang.

Sekretaris Daerah Pemprov setempat, Herry Dosianaen mengatakan dana tersebut dalam waktu dekat akan dicairkan. Pihaknya mengklaim sepanjang pileg lalu, pemprov setempat juga menggelontorkan dana pengamanan dengan jumlah yang sama.

“Ya anggaran sebenarnya sudah ada cipta kondisi kita sudah, kan ada dua tahap. Tahap pertama kita sudah serahkan, tinggal tahap kedua untuk cipta kondisi untuk pilpres. Untuk pemilu legislatif dan pilpres itu 20 miliar, yang tahap pertama kita Rp 10 miliar untuk pemilu legislatif dan cipta kondisi untuk pilpres Rp 10 miliar akan kita serahkan. Semua masyarakat di tanah Papua untuk memberikan hak pilih, sesuai dengan hati nurani yang ada, siapapun presiden kita semua mendukung dalam rangka pemerintahan di dalam NKRI,” jelasnya.

Sehari sebelumnya, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Papua menggelar rapat evaluasi dan analisa pasca pemilihan legislatif. Dari pertemuan itu diungkap sejumlah kerawanan pada saat Pileg. Pelanggaran itu dicurigai akan terjadi di Pilpres nanti. Di antaranya adalah masih adanya penembakan dan ancaman boikot pelaksanaan pilpres.

Namun aparat TNI/Polri yang disiagakan dalam Pilpres mendatang, belum ada indikasi untuk penambahan pasukan dari luar. Polisi masih menyiagakan 2/3 kekuatannya dari sekitar 14 ribu personil yang juga dibantu pengamanan dari pihak TNI.

Editor: Pebriansyah Ariefana

  • jokowi
  • kampanye
  • papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!