BERITA

Pangdam Cenderawasih: Ada Anjuran Kata

"Aparat TNI di Papua menengarai adanya anjuran penulisan penambahan kata "

Katharina Lita

Pangdam Cenderawasih: Ada Anjuran Kata
Pangdam Cenderawasih, referendum, Surat Suara

KBR, Jayapura - Aparat TNI di Papua menengarai  adanya anjuran penulisan penambahan kata “referendum” pada surat suara di sejumlah kabupaten di Papua.

Menurut Panglima Kodam Cenderawasih, Christian Zebua, anjuran ini adalah salah satu jalan untuk mengacaukan atau memboikot pelaksanaan pilpres di Bumi Cenderwasih.

“Beredar provokasi boikot pemilu, bahkan ada anjuran di kartu itu ditulis ‘referendum’. Ini masalah kalau didukung oleh rakyat. Banyak bukti kegiatan yang memprovokasi, (namun) masyarakat sudah tidak tergerak untuk melakukan itu. Karena masyarakat sudah semakin mengerti bahwa yang penting meningkatkan kesejahteraan,” ujar Christian Zebua di Jayapura, Kamis (26/6).

Christian Zebua menambahkan, selain provokasi itu, ajakan bokikot pilpres di Papua dilakukan dengan cara penyebaran selebaran boikot pemilu, pesan singkat melalui telepon selular, teror penembakan yang masih terus terjadi di daerah perbatasan Papua dan Papua Nugini serta daerah pegunungan tengah Papua.

Zebua memprediksi gangguan teror penembakan akan terus terjadi di sejumlah pos TNI/Polri menjelang Pilpres 9 Juli mendatang. Gangguan kriminal bersenjata juga diwaspadai di beberapa daerah, diantaranya Kabupaten Yahukimo, Nduga, Intan Jaya, Jayawijaya, Puncak Jaya, Sarmi dan Intan Jaya.

Editor: Anto Sidharta

  • Pangdam Cenderawasih
  • referendum
  • Surat Suara

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!