BERITA

Di Keraton Kasepuhan Cirebon, Capres Jokowi Tegaskan Komitmen Membangun Kebudayaan

Di Keraton Kasepuhan Cirebon, Capres Jokowi Tegaskan Komitmen Membangun Kebudayaan

KBR, Cirebon - Calon Presiden Joko Widodo menegaskan komitmennya untuk lebih memperhatikan masalah kebudayaan di Indonesia jika kelak terpilih sebagai Presiden. 


Janji tersebut disampaikan capres yang diusung PDI Perjuangan dan partai pendukungnya di hadapan ratusan warga dan simpatisan yang memadati pendopo Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Rabu (18/6). 


Jokowi yang mengenakan pakaian khasnya kemeja kotak kotak kecil menjelaskan selama 50 tahun hidup dan besar di lingkungan keraton Solo.


Oleh sebab itu ia sangat tertarik kepada kehidupan keraton. Atas alasan itu pula saat menjabat Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta. Jokowi juga menyelenggarakan Konferensi Keraton Sedunia di Solo dan Festival Keraton Dunia di Jakarta.


Menurut Jokowi, selama ini negara  belum sepenuhnya memperhatikan kebudayaan. Padahal jika dikelola dengan serius kebudayaan sebagai bagian dari industri pariwisata bisa menghidupkan perekonomian negara.


"Jadi Pak Sultan (Kasepuhan Cirebon, red) saya kira tak perlu khawatir. Komitmen saya pada budaya dan kebudayaan akan saya buktikan jika saya jadi Presiden. Karena masalah kebudayaan belum kita perhatikan selama ini," tegas Jokowi disambut gemuruh tepuk tangan warga dan simpatisannya.


Kunjungan kampanye Capres Jokowi di Keraton Kasepuhan Cirebon disambut Raja Arief Natadingrat. Dalam pidato sambutannya Arief berharap jika kelak terpilih sebagai Presiden Jokowi lebih memperhatikan kesejahteraan dan keadilan rakyat. 


Selain itu, capres nomor urut dua tersebut ingin memajukan kebudayaan, membangun infrastruktur pelabuhan ikan dan kapal wisata sampai membangun industri gula di Cirebon yang sempat berjaya pada masanya.


Editor: Antonius Eko 

  • jokowi
  • presiden

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!