BERITA

Alissa Wahid: Aparat Keamanan Tengah Berjihad

Alissa Wahid: Aparat Keamanan Tengah Berjihad

KBR, Jakarta - Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Alissa Wahid menyatakan aksi massa menolak hasil pengumuman Pemilu 2019 yang berujung ricuh, bukanlah sebuah jihad. Menurutnya, jihad adalah perjuangan demi kemaslahatan masyarakat.

Karena itu sebuah tindakan yang merusak bukanlah bentuk jihad. Ia pun menjelaskan, agama Islam tak pernah mengajarkan untuk merusak dan melakukan kekerasan, bahkan ketika berperang pun ada kelompok yang harus dilindungi.

Alissa justru berpandangan, dalam kondisi seperti ini menurutnya aparat keamananlah yang tengah berjihad.

"Karena itu justru bapak-bapak aparat keamanan yang berjaga beberapa hari ini, itulah yang sebenarnya sedang berjihad, menjaga kemaslahatan Indonesia," kata Alissa kepada KBR, Rabu (22/5/2019). 

Bagi putri sulung Gus Dur ini, aparat keamanan tengah berjihad karena memperjuangkan kemaslahatan masyarakat. Apalagi, mereka bekerja sambil berpuasa.

Alissa menyayangkan aksi massa yang protes terhadap hasil rekapitulasi suara nasional. Sebab, aksi tersebut rusuh sehingga menimbulkan korban.

Gelombang aksi di sejumlah titik di Jakarta, hingga kini masih berlangsung.

Alissa pun meminta, tokoh-tokoh yang dianggap penting oleh massa aksi, turut memberikan pernyataan guna meredakan situasi. Tokoh-tokoh itu di antaranya Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno. Ini karena menurutnya, massa beraksi untuk mendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden tersebut.



Editor: Nurika Manan

  • Pilpres 2019
  • Alissa Wahid
  • kerusuhan pemilu
  • Aksi 22 Mei

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!