BERITA

Napak Tilas Mei di Jakarta

Napak Tilas Mei di Jakarta

KBR, Jakarta - Tahukah Anda, Mei adalah bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia?

Serangkaian catatan hitam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terjadi. Sebut saja tragedi pembantaian Simpang KKA Aceh pada 3 Mei 1999, pembunuhan aktivis buruh, Marsinah pada 8 Mei 1993. Belum lagi penembakan yang menewaskan sejumlah mahasiswa Trisakti pada 12 Mei 1998, dilanjutkan pada 13-15 Mei 1998 pecahnya kerusuhan. Di Aceh, terjadi tragedi Jambu Keupok pada 17 Mei 2003. Data Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mencatat, ada 16 orang yang disiksa dan dibunuh dalam kejadian tersebut. Dua hari kemudian ditetapkan status darurat militer di Aceh. Dan hari ini (Sabtu 21/05), tepat 18 tahun pasca mundurnya Soeharto yang menjadi penanda dimulainya era reformasi.

Torehan sejarah bangsa itu menunjukkan pelanggaran-pelanggaran HAM yang terjadi namun tak tuntas hingga kini. Jika menilik media sosial, Kontras sedang menggemakan #MasihIngat sebagai pengingat serangkaian tragedi berdarah di bulan Mei. Salah satu bentuk kampanye-nya, Kontras menggelar City Tour Jakarta #MasihIngatMei hari ini.

Dalam perbincangan Ruang Publik*, Jumat (20/05) kemarin, Anggota Biro kampanye dan jaringan Kontras, Ninis Rina mengatakan, pemberian nama kegiatan tur ini sebagai bentuk sindiran untuk tak melupakan kasus-kasus pelanggaran HAM bulan Mei.

"Bukan hanya Cinta dan Rangga (AADC 2) yang menarik, tapi Jakarta punya sisi yang mungkin belum banyak orang tahu. Tujuannya agar masyarakat bisa belajar sejarah tidak hanya dari cool tweet atau buku, tapi kita bisa kunjungi lokasi bersejarah itu", ujar Ninis.

Lanjut Ninis, tur sehari tersebut sedianya hanya diperuntukkan untuk 20 orang, namun ditambah dua kali lipat lantaran banjir permintaan. Alhasil, 40 orang bisa turut serta. Peserta tur pun beragam, mulai dari anak-anak muda hingga keluarga yang membawa anak mereka.

City Tour Jakarta #MasihIngatMei mengajak Warga Jakarta mengunjungi 5 titik lokasi yang berkaitan erat dengan tragedi Mei 1998. Lokasi-lokasi tersebut antara lain, Tanjung Priok, Pasar Glodok, Universitas Trisakti, Makam Pramoedya Ananta Toer, dan Kantor Kontras.

Peserta tak hanya mengunjungi lokasi dan mendengar cerita tentang peristiwa-peristiwa pada masa itu, tetapi juga akan mendengar dan merasakan nuansa masa lalu. Karena kejadian demi kejadian akan langsung didengar dari penuturan korban dan keluarga korban pelanggaran HAM Mei 1998.

“Misalnya di Tj. Priok nanti kita akan ketemu dengan survivor, dia dan keluarganya mengalami langsung peristiwa disana. Juga nanti ketika di Glodok kita bertemu dengan orang yang mengetahui betapa mencekamnya pada waktu itu,” ujar Ninis.

Sementara itu, Staf Divisi Pemantauan Impunitas Kontras, Pretty Stephanie mengharapkan tur ini mampu menjadi menjabarkan gambaran bagi generasi muda, agar lebih jelas memahami tragedi masa lalu Jakarta.

“Mereka bisa tahu sejarahnya Jakarta, dan bisa membandingkan dengan informasi yang selama ini diketahui dari buku-buku sejarah. Selain itu jadi bentuk penguatan bagi korban bahwa mereka tak berjuang sendiri. Namun ada orang yang turut peduli ingin tahu dan ingin menyuarakan suara para korban,”

City Tour oleh Kontas tak hanya digelar di Jakarta, dua daerah lain yang erat dengan peristiwa pelanggaran HAM masa lalu di Mei 1998 juga dapat giliran; Solo dan Aceh.

City Tour Solo diadakan pada 26 Mei 2016, diikuti kemudian City Tour Aceh pada 29 Mei 2016.




Editor: Nurika Manan

*Ruang Publik bisa disimak setiap Senin hingga Jumat pukul 9 WIB melalui zeemi.tv dan radio-radio jaringan KBR di kota Anda.

  • Mei 1998
  • tragedi mei 1998
  • kontras
  • City Tour Kontras
  • #MasihIngat
  • #MasihINgatMei
  • Pelanggaran HAM
  • ruang publik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!