BERITA

Indorelawan, Bukan "Mak Comblang" Biasa.

"Wadah online mempertemukan organisasi pencari relawan dengan orang yang ingin menjadi relawan"

Indorelawan, Bukan "Mak Comblang" Biasa.
LItta (kiri), volunteer dan Maritta Rastuti (kanan), Volunteer Activation Manager Indorelawan dalam Ruang Publik pada Senin (02/05) pagi. (Foto : KBR)

KBR, Jakarta - Istilah "Mak Comblang" sudah sering kita dengar, sebagai pihak ketiga yang mempertemukan laki-laki dan perempuan yang masih single. Siapa tau menemukan kecocokan. Nah, begitulah kira-kira yang dilakukan Indorelawan. Bukan "mak comblang" biasa, atas dasar misi sosial, ingin mempertemukan yayasan/ komunitas yang membutuhkan relawan dengan orang yang berniat jadi relawan.

Dalam perbincangan program Ruang Publik "KBR" pagi (02/05) tadi, Volunteer Activation Manager Indorelawan, Maritta Rastuti menceritakan, berawal dari kesulitan orang mencari wadah untuk menjadi relawan sementara dilain pihak, masih banyak komunitas ataupun yayasan yang mengalami kesulitan menemukan relawan. "Masih banyak organisasi kesulitan mencari relawan diluar, akhirnya tidak ada relawan baru. Untuk relawan ya sulit karena tidak ada wadah yang benar-benar mengumpulkan semua informasinya. Mencar-mencar," ujarnya.

Selain itu, tak ada persyaratan khusus untuk organisasi pencari relawan. "Komunitas atau LSM bisa bergabung. Tidak harus punya status legal, jadi bisa yayasan perkumpulan, atau komunitas biasa saja. Yang penting bermisi sosial." lanjut Maritta.

Begitu juga untuk si calon relawan. Orang yang merasa terpanggil pun tak dibatasi umur selama punya keinginan menjadi relawan. Seperti Litta yang kini menjadi relawan di SOS Children Village. Ia mengaku ketagihan menjadi relawan setelah mengikuti kegiatan beberapa yayasan dan komunitas di wadah indorelawan.org.

"Saya dasarnya suka dengan anak-anak. Pengalaman menarik ketika menanamkan materi ke anak-anak kan susah-susah gampang. Seperti belajar menabung. Padahal anak-anak itu sendiri tidak punya uang. Jadi harus lebih bersyukur karena masih banyak orang lain tidak seberuntung kita," kata Litta.

Jadi relawan juga memang harus rela tidak dibayar. "Dibayar dengan pengalaman, paling kalau ada event dapat goodybag yang berguna juga. Itu lebih berharga daripada uang," kata mahasiswi semester 4 jurusan teknologi pendidikan di salah satu universitas negeri di Jakarta Timur itu dengan sumringah.

Selain berpusat di Jabodetabek, kini Indorelawan juga bisa dijumpai di beberapa daerah lain seperti di Bandung, Surabaya, dan Jawa Tengah. Kini lebih dari 14.000 relawan yang bergabung di indorelawan.org dengan ratusan organisasi dan komunitas bergabung. Untuk Anda yang terpanggil menjadi relawan bisa buka website di indorelawan.org atau kirim email ke [email protected].

Ruang Publik bisa Anda simak setiap Senin-Jumat pukul 9 pagi melalui streaming di kbr.id juga radio-radio jaringan KBR di kota Anda. Juga bisa Anda tonton live di zeemi.tv. 

  • #indorelawan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!