BERITA

Pameran Metro Mini di Hong Kong

"Seniman ini memberi julukan Metro Mini sebagai "

Citra Dyah Prastuti

Pameran Metro Mini di Hong Kong
Darbotz, metro mini, pameran, Jakarta, Hong Kong

KBR, Jakarta – Anda berada di Hong Kong hari ini (18/5/2014)? Kalau ya, maka mampirlah ke Art Basel di Hong Kong untuk menyaksikan sebentuk Metro Mini di sana. 


Metro Mini yang diberi label “The King of Jakarta” ini adalah karya seniman graffiti bernama Darbotz. Seniman asal Jakarta yang berusia 33 tahun ini menghadirkan karya sculpture atau patung berupa Metro Mini yang sudah dimodifikasi dengan signature khas Darbotz, yaitu tentakel cumi. 


Darbotz sebelumnya lebih dikenal sebagai seniman graffiti di Jakarta. Salah satu karyanya bisa dilihat di dinding hotel ArtOtel di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat. Dia menghabiskan tiga pekan untuk menghias dinding bagian luar hotel yang juga menampilkan karya seniman-seniman muda lainnya. 


Darbotz mulai berkreasi sejak 1997 dan menolak mengungkapkan nama dan wajahnya demi keamanan. Setelah belajar desain grafis di universitas pada 2001, Darbotz mulai mencari simbol yang dianggap bisa merepresentasikan dirinya. Dia lantas memilih cumi, dengan mata menonjol dan tentakel yang dibuat menyerupai gigi. 


“Saya ingin menggambarkan kota Jakarta dan segala keruwetannya,” kata Darbotz dalam wawancara dengan New York Times baru-baru ini. “Jakarta adalah kota yang semrawut dengan cara yang indah.” Kata Darbotz, Jakarta bukanlah tempat yang menyenangkan, tapi bagi Darbotz pribadi, dia mencintai ibukota ini. 


Pada 2010, Darbotz menggelar pameran tunggalnya berjudul “Monster Goes Out At Night” di d gallerie Jakarta. Di situ tak hanya ditampilkan karya grafitti Darbotz, tapi juga karya Darbotz di atas kanvas, kayu dan resin. Karya Metro Mini dari Darbotz “The King of Jakarta” dipamerkan di Art Basel Hong Kong sampai tanggal 18 Mei 2014 di Mizuma Gallery. 


  • Darbotz
  • metro mini
  • pameran
  • Jakarta
  • Hong Kong

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!