BERITA

Anggota KPU Diancam, Penetapan Caleg Terpilih di Papua Molor

Anggota KPU Diancam, Penetapan Caleg Terpilih di Papua Molor

KBR, Jayapura -  Sebanyak 13 Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Provinsi Papua belum melakukan pleno penetapan calon terpilih anggota DPRD kabupaten. Penyebabnya karena mayoritas anggota KPU di daerah itu diancam oleh sejumlah calon legislatif (caleg) dan partai politik serta intervensi kepala daerah.

etua KPU Papua, Adam Arisoi mengatakan sejumlah KPU itu diantaranya adalah KPU Intan Jaya, Nduga, Paniai, Deiyai, Dogiyai, Tolikara, Yahukimo dan Yapen.

Padahal, kata dia, batas waktu penetapan calon terpilih anggota legislatif itu harus diumumkan kemarin, 22 Mei. Arisoi mengaku sejumlah aparat yang disiagakan untuk pengamanan pascapemilu legislatif sudah ditarik dari lokasi.

“(Mereka) di bawah tekanan penguasa-penguasa daerah, sehingga membuat teman-teman kita, KPU kabupaten/kota ini kelabakan dan ini bukti yang kita dapat. Mereka mengalami kendala pengamanan. Karena ini menyangkut nyawa, teman-teman kita komisioner kabupaten/kota terutama Yahukimo, mereka tidak mungkin kembali lagi, mereka minta untuk disini. Khusus untuk Paniai, Deiyai, Dogiyai. Hari ini Paniai. Setelah selesai Paniai, pasukan digeser lagi untuk mengawal Deiyai, setelah digeser lagi untuk mengawal Dogiyai,” jelasnya.    

Ketua KPU Papua, Adam Arisoi meminta kepada sejumlah KPUD kabupaten yang belum menetapkan calon legislative tersebut, tidak mengubah angka penetapan yang sudah diplenokan sebelumnya. Sebab, kata dia, jika hal itu dilakuikan akan akan menambah masalah di lapangan.

KPU papua juga akan memindahkan lokasi pleno sejumlah KPU yang belum melaksanakan pleno ke Kota Jayapura guna mengantisipasi aksi kekerasan. Salah satunya yang telah melakukan pleno penetapan calon legislatif terpilih di Kota Jayapura adalah KPUD Puncak Jaya dengan pengawalan ketat pihak keamanan.

Editor: Anto Sidharta

  • Anggota KPU Diancam
  • Penetapan Caleg
  • Papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!