RUANG PUBLIK

Kerawanan Pemilu di Papua Tinggi, Ini Langkah Antisipasi Bawaslu

"“Bawaslu berusaha gerakkan semua elemen. Kepala suku dan kaum milenial memiliki peran yang sangat penting,” kata Anggota Bawaslu Provinsi Papua, Ronald Manoach."

Adi Ahdiat

Kerawanan Pemilu di Papua Tinggi, Ini Langkah Antisipasi Bawaslu
Jajaran TNI AL dari Armada III, Lantamal XIV dan Pasmar 3 dipersiapkan untuk membantu pengamanan Pemilu 2019 di Papua Barat (14/4/2019) (Foto: ANTARA/Olha Mulalinda/wsj).

KBR, Jakarta - Menurut Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019 yang dilansir Bawaslu, Papua tergolong daerah dengan tingkat kerawanan pemilu tinggi.

IKP 2019 menyebutkan Papua rawan dari segi sosial politik, partisipasi politik, serta dari segi penyelenggaraan pemilu yang bebas dan adil.

Sebelumnya, Persatuan Gerakan Pembebasan Papua Barat (ULMWP)  pernah menyerukan aksi damai boikot Pemilu Presiden pada tanggal 5 April 2019.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNB-OPM) juga sempat melayangkan ancaman aksi militer untuk menyambut hari pemilihan 17 April 2019.


Baca Juga:

Gerakan Papua Barat Serukan Aksi Damai Boikot Pilpres, Apa Hukumnya?

Larang Warga Ikut Pemilu, TPNPB Ancam Siapkan Pasukan 


Bawaslu Gandeng Kepala Suku dan Milienial

Untuk menghadapi berbagai kerawanan Pemilu 2019 di Papua, Bawaslu Provinsi Papua menggelar pertemuan dengan masyarakat setempat, mulai dari kalangan kepala suku sampai kaum milenial.

Dalam rilisan resmi Bawaslu.go.id disebutkan, “Bawaslu berusaha menggerakkan semua elemen. Kepala suku dan kaum milenial memiliki peran yang sangat penting,” kata Anggota Bawaslu Provinsi Papua, Ronald Manoach dalam pertemuan bertajuk Konsolidasi Stakeholder, Penguatan Masyarakat dalam rangka Pengawasan Pemilu Tahun 2019 di Jayapura, Kamis (11/4/2019).

Menurut Ronald, peran kepala suku di Papua sangat dominan. Dengan adanya dukungan kepala suku, Bawaslu berharap pelaksanaan pemilu di Papua bisa berjalan lancar.

“Begitu juga dengan pentingnya kaum milenial. Kami memiliki sejumlah program yang khusus menyasar anak muda agar mau peduli terhadap proses demokrasi serta aktif mengawasi pemilu,” tambah Ronald.

Ronald menyebut, para kepala suku dan kaum milenial Papua ini akan dilibatkan di barisan pengawas Pemilu, mulai dari mendeklarasikan Gerakan Tolak Serangan Fajar, patroli pengawasan di masa tenang, hingga memasifkan sosialisasi pencegahan kecurangan.

“Diharapkan pihak-pihak yang awalnya punya niat untuk lakukan kecurangan, menjadi mengurungkan niatnya tersebut,” jelas Ronald.

Baca Juga: Tak Hanya Surat Suara Tercoblos, Ini Daftar Masalah Kerawanan Pemilu 2019 

Editor: Agus Luqman

  • Pemilu 2019
  • Bawaslu
  • Papua
  • papua barat
  • Papua Merdeka
  • boikot pemilu

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!