Bagikan:

Reklamasi Teluk Jakarta, Kemenko: Diputuskan Juli

"Penting kita memberi kepastian hukum. Nanti yang memutuskan itu presiden.

BERITA | NASIONAL

Jumat, 28 Apr 2017 09:06 WIB

Author

Rio Tuasikal

Reklamasi Teluk Jakarta, Kemenko: Diputuskan Juli

Ilustrasi: Rencana reklamasi di teluk Jakarta.


KBR, Jakarta- Kementerian Koordinator Bidang Maritim menyatakan kelanjutan proyek reklamasi teluk Jakarta akan diputuskan dalam laporan pendahuluan Juli nanti. Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin menyatakan  proyek tersebut masih terus dalam pertimbangan pemerintah.

kata dia, saat ini pemerintah fokus membangun tanggul 20,1 kilometer yang dikerjakan Kementerian PUPR di Teluk Jakarta.

"Kan kita tahu juga ada beberapa yang sudah membangun. Kita tidak perlu tutup mata ada pulau C dan G sudah setengah jadi," ujarnya kepada wartawan usai pertemuan tertutup dengan 4 kementerian di Ancol, Jakarta, Kamis (27/4/2017) malam.

"Tadi ada masukan, penting kita   memberi kepastian hukum. Nanti yang memutuskan itu presiden. Tapi kita memberikan opsi," kata dia lagi.

Saat ini proyek reklamasi masih dalam moratorium. Izin reklamasi Pulau F, I, dan K telah dicabut Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta. Namun Pemprov Jakarta menyatakan akan banding. Sebelumnya, izin Pulau G juga telah dicabut namun akhirnya dikembalikan lewat proses banding.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Ridwan Djamaluddin  menambahkan,   tengah menyiapkan landasan hukum baru untuk proyek pengembangan terpadu pesisir Jakarta (NCICD) yang mencakup tanggul dan reklamasi. Landasan itu akan berupa Peraturan Presiden yang mengharmonisasi rencana zonasi dan peraturan lain.

Sementara itu Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Bappenas Wismana Adisurya menyatakan tanggul itu ditargetkan selesai pada 2019. Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan air minum dan sanitasi. Hal ini untuk mengantisipasi penurunan air tanah yang menyebabkan penurunan muka tanah.

"Program darurat ini masalah air minum dan sanitasi, pengendalian banjir dari sisi laut dan darat," kata Wismana.


Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 20

Kabar Baru Jam 7

Kabar Baru Jam 8

Kabar Baru Jam 7

Kabar Baru Jam 8

Most Popular / Trending