BERITA

Pemkot Solo Mulai Membumikan Tari dalam Kehidupan Masyarakat

"KBR68H, Jakarta - Mulai tahun depan Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah meminta agar semua kelurahan dan kecamatan membuat pertunjukan tari untuk memeriahkan Hari Tari Dunia."

Pemkot Solo Mulai Membumikan Tari dalam Kehidupan Masyarakat
hari tari sedunia, solo, Hadi Rudyatmo

KBR68H, Jakarta - Mulai tahun depan Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah meminta agar semua kelurahan dan kecamatan membuat pertunjukan tari untuk memeriahkan Hari Tari Dunia.  Permintaan itu disampaikan Walikota Surakarta FX Hadi Rudyatmo. Pemerintah Kota Surakarta ingin agar kegiatan tari bisa diselenggarakan di mana saja, tidak hanya di panggung-panggung pertunjukan resmi. Seperti apa pertunjukan tari yang akan digelar tiap tahun ini? Simak perbincangan penyiar KBR68H Agus Luqman dan Sutami dengan Panitia Hari Tari Dunia Surakarta, Sri Rochana Widyastutieningrum dalam program Sarapan Pagi.

Ini yang 24 jam sudah selesai?

Sudah. Alhamdulillah sehat meskipun selama 24 jam kita monitor juga kesehatannya, sempat naik turun tapi alhamdulillah sampai di ujung penutupan 24 jam masih menari.
 
Berapa total tarian?

30 tarian. Meskipun karya beliau hampir 60, tapi kemarin yang sempat untuk 24 jam menari kurang lebih 30 karya tarinya.
 
Tahun depan katanya mau digelar sampai tingkat kelurahan dan kecamatan begitu?

Rencananya memang demikian. Karena sebetulnya dua tahun lalu pernah kita bicarakan dengan Pak Jokowi juga, program itu sudah pernah menjadi wacana dan tampaknya Pak Walikota sekarang punya perhatian untuk meneguhkan kembali Solo sebagai kota budaya. Jadi tahun depan akan mulai melibatkan kecamatan dan kelurahan untuk bisa mempertunjukkan karya-karya tarinya.
 
Setiap tanggal 29 April atau kapan?

Paling tidak pada 29 April.

Tujuannya apa sampai kecamatan dan kelurahan?

Tujuan kita memberdayakan sekaligus membumikan karya  tari di dalam kehidupan masyarakat. Karena melalui tari sebetulnya kita bisa dapat banyak manfaat, dengan tari kita bisa berekspresi, dengan tari kita bisa memberikan pendidikan pada anak-anak kita terutama yang terkait dengan budi pekerti, keberanian, toleransi, kebersamaan. Banyak nilai yang melekat dalam tari yang bisa kita dapatkan, itu yang menjadi pertimbangan kita.
 
Selama ini barangkali tari hanya dilihat sebagai bentuk gerakan fisik saja ya?

Sebagian orang masih seperti itu. Tapi kita para seniman, koreografer yang menekuni bidang tari kita memahami benar sebenarnya tari punya makna yang dalam di kehidupan masyarakat.

Sebetulnya Hari Tari Dunia diperingati sedunia, sebetulnya kalau niat awalnya adalah perayaan Hari Tari Dunia untuk mendorong pemerintah agar lebih memperhatikan. Sebetulnya penilaian anda bagaimana?

Sebenarnya sudah ada perhatian pemerintah dalam dunia tari. Ini tercermin pada adanya beberapa pendidikan seni yang ada di Indonesia dan itu dimulai tahun 60’an. Namun demikian masyarakat sekarang ini cenderung mengabaikan, anak-anak juga sudah jarang belajar tari kecuali mereka yang belajar di sanggar-sanggar. Di sekolah-sekolah ada muatan lokal, namun demikian seringkali  sekolahan itu tidak punya pengajar yang memenuhi syarat sebetulnya untuk bisa mendorong kreativitas tari anak-anak. Jadi ada beberapa hal yang sebenarnya kalau kita cermati tradisi tari memang belum bisa merakyat di buminya sendiri.

Sebetulnya tari yang ada di Indonesia ini ada berapa macam tari?
 
Untuk menghitungnya sangat sulit. Karena memang yang terlibat di dalam pertunjukan kemarin meskipun yang mendaftar ada 134 tapi pada kemarin yang terlibat paling tidak 129 grup. Mereka menampilkan ada yang lebih dari satu tarian dan tidak ada yang sama. Kemarin mungkin ada 150 karya tari, saya pikir belum ada yang menghitung secara tepat berapa jumlahnya karena terus bertambah. Itu yang sebenarnya membuat kita memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Terutama yang terkait seni tradisi, kalau tidak ada perhatian pemerintah hidup segan mati tak mau. Karena memang perlu ada dukungan dana dari pemerintah. 
    

  • hari tari sedunia
  • solo
  • Hadi Rudyatmo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!