BERITA

BPH Migas: Perlu Produk BBM Baru yang Harganya di Atas Premium dan di Bawah Pertamax

BPH Migas: Perlu Produk BBM Baru yang Harganya di Atas Premium dan di Bawah Pertamax

Pemerintah masih galau untuk menentukan opsi menyelamatkan kuota BBM bersubsidi. Di lapangan, sikap galau ini membuat panjang antrean masyarakat pengguna BBM seperti di Jawa Tengah dan Kalimantan Timur. Pemerintah rencananya mengusulkan penerapan harga ganda untuk BBM bersubidi. Yakni satu harga murah untuk masyarakat miskin dan harga normal untuk masyarakat kaya. Bisakah opsi tersebut diterapkan di lapangan? Simak perbincangan KBR68H dengan Direktur BBM BPH Migas Djoko Siswanto dalam program Sarapan Pagi.


Bagaimana dengan opsi penaikan BBM yang diusulkan pemerintah? aplikasi di lapangan mencatatnya seperti apa?

Sebetulnya untuk yang jenis solar dengan spek yang sama dengan dua harga di Sumatera, Kalimantan, di Jawa juga sudah. Ketika kita mau menerapkan untuk jenis premium, kalau solar spek yang sama satu produk itu satu subsidi dan satu non subsidi. Sebetulnya untuk premium juga sudah ada dua harga yaitu pertamax dan subsidi, namun ketika kalau kita katakan yang boleh pakai BBM subsidi misalnya hanya sepeda motor, angkutan umum plat kuning baik orang maupun barang berarti yang lain tidak boleh. Ketika tidak boleh pilihannya hanya pertamax, pertamax mungkin terasa berat bagi orang yang punya mobil plat hitam. Ketika itu terlalu mahal, berat, timbullah ide untuk harga di antara yang subsidi dan non subsidi, misalnya diciptakan produk baru bensin juga apakah dengan spek yang sama atau bagaimana cuma harganya lebih murah dari pertamax. Masalahnya apakah ini masih ada subsidi dengan produk yang baru ini, kalau masih disubsidi apakah perlu disiapkan perangkat hukumnya, apakah perlu ke DPR, apakah diperlukan jenis volumenya, dan berapa subsidinya.

Kalau tidak disubsidi seberapa berat membebani Pertamina?

Kalau tidak disubsidi tidak jadi beban baik bagi Pertamina maupun negara, membantu mengurangi subsidi.

Harga yang antara ini kualitasnya saja yang berbeda ya?

Iya. Kalau yang pertamax RON-nya 92, pertamax plus RON 95, kalau yang premium subsidi itu RON 88. Ini mau dimunculkan yang RON 90 jadi speknya di antara 88 dan 92.

Kalau dari opsi pemerintah untuk membedakan untuk orang kaya dan tidak kaya ini masalahnya seperti apa di lapangan? apakah sudah ada konsepnya dari BPH Migas?

Nanti penerapan di lapangan misalnya aturan di Perpres No. 15 Tahun 2012 itu diatur kendaraan yang boleh saja. Misalnya sepeda motor, angkutan umum plat kuning, berarti yang lain tidak boleh tapi dibolehkan pertamax, pertamax plus atau produk yang baru nanti. Pelaksanaan di lapangan seperti sepeda motor sudah ada jalur khusus, nanti angkutan umum atau kendaraan yang boleh dibuat satu jalur khusus di SPBU. Nanti pelaksanaannya secara bertahap, misalnya di Jabodetabek kemudian Jawa-Bali nanti kalau semua siap baru seluruh Indonesia.
 
Yang paling mungkin mana yang akan diusulkan kepada pemerintah?

Kalau tujuannya untuk melakukan pengurangan subsidi supaya signifikan bisa dilakukan secara paralel ketiga-tiganya. Tahap satu dan dua sudah, tahap ketiga misalnya kendaraan di Jabodetabek yang boleh menggunakan BBM subsidi misalnya sepeda motor, angkutan umum plat kuning baik orang maupun barang. Kemudian yang saya maksud paralel adalah juga mengeluarkan produk yang memberatkan konsumen yang menggunakan mobil pribadi, jadi lebih murah dari pertamax. Sekarang ini jenis BBM subsidi yang paling banyak disalahgunakan jenis solar, karena selisih harganya begitu besar sehingga diselundupkan ke industri, ke kapal laut, dan sebagainya. Solar mungkin bisa dinaikan harganya, jadi ketiga opsi yang sering dibahas ini bisa dilakukan secara paralel ini akan lebih signifikan pengurangan subsidinya.

Jadi digabungkan begitu ya?

Iya itu akan signifikan nilai pengurangan subsidinya.
 
Penerapannya menurut anda apakah perlu bertahap atau serentak?
Kalau kebijakannya menentukan konsumen yang berhak dan tidak berhak memang dimulai sebaiknya dari Jabodetabek. Karena infrastruktur yang paling siap adalah di Jabodetabek, kemudian Jawa-Bali, tetapi kalau opsinya menaikkan harga itu sudah berlaku di seluruh Indonesia.    

  • bbm
  • premium
  • pertamax
  • bph migas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!