BERITA

UPDATE COVID-19 Indonesia: 4 Positif, 11 Suspek, 212 Negatif

UPDATE COVID-19 Indonesia: 4 Positif, 11 Suspek, 212 Negatif

KBR, Jakarta - Jumlah penderita penyakit yang disebabkan virus corona jenis baru (COVID-19) di Indonesia bertambah menjadi empat orang.

Juru bicara Pemerintah dalam Penanganan COVID-19, Ahcmad Yurianto mengatakan Kementerian Kesehatan kembali menemukan dua suspek positif COVID-19 dari cluster Jakarta.


Dua pasien positif COVID-19 ini disebut sebagai kasus nomor 03 dan nomor 04, dengan usia 33 dan 34 tahun.

Sebelumnya dua pasien lainnya 01 dan 02 menjalani karantina di Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara.

"Oleh karena itu, kita melakukan pemeriksaan terhadap tujuh orang yang tidak masuk pada hari yang bersamaan. Dari tujuh orang ini kita dapatkan dua orang terkonfirmasi positif, yang kita sebut sebagai kasus nomor 3 dan kasus nomor 4," kata Achmad Yurianto, di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020).


Yuri menjelaskan, 2 pasien COVID-19 yang baru merupakan cluster Jakarta. Mereka menjalin kontak dekat dengan salah satu pasien 01 positif virus corona saat berada di sebuah cafe untuk kegiatan bersama. Mereka juga sebelumnya menjalani karantina di RSPI Sulianti Saroso.


Konfirmasi tambahan dua pasien baru COVID-19 ini baru ia terima Jumat (6/3/2020) siang.


Kondisi kesehatan dua pasein baru positif itu dalam keadaan demam ringan, dengan suhu tubuh 37,7 derajat celcius.


Hingga Kamis (5/3/2020) malam, pemerintah telah memeriksa 227 spesimen dari orang-orang yang dalam pengawasan atau pantauan terkait wabah penyakit virus corona baru (COVID-19). Ratusan spesimen itu berasal dari 61 rumah sakit di 25 provinsi.


Sebelum ada pengumuman tambahan dua kasus positif baru, sebanyak dua orang dinyatakan positif COVID-19, 13 diduga (suspect) tertular virus, dan 212 spesimen dinyatakan negatif virus corona.


Ratusan spesimen itu diperiksa Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Kesehatan.


Dengan tambahan dua pasien baru, maka suspek COVID-19 menjadi 11 orang.


Achmad Yurianto menjelaskan, 13 kasus suspek yang ditemukan merupakan gabungan dari berbagai kasus, seperti kasus 01 cluster Jakarta, yang merambat pada kasus 02, yang mengakibatkan kemungkinan paparan pada empat suspek dan PDP.


Namun Yuri mengatakan sampai saat ini baik pasien, suspek dan PDP dari COVID-19 dalam keadaan baik.


Subcluster baru

Sebelumnya Kementerian Kesehatan melakukan pelacakan terhadap orang-orang yang berada dekat dengan pasien 01 ketika berada di sebuah kafe.

Kementerian menemukan 25 orang.


“Tetapi 25 orang ini tidak seluruhnya kita lakukan pemeriksaan virus, karena ternyata juga tidak seluruhnya kontak dekat. Hanya dia berada di even yang sama. Sedangkan yang betul-betul kontak dekat sudah kami lakukan pemeriksaan dan saat ini sedang kita observasi di rumah sakit, untuk empat orang yang kita duga suspek positif,” kata Yuri.

Belakangan, angka 25 orang bertambah menjadi 80 orang yang berada di lokasi yang sama dengan pasien sebelumnya.  

Dari 80 orang itu, pelacakan mengerucut menjadi 20 orang, dan pada tujuh orang ditemukan gejala mirip influenza. Ketujuh orang itu selanjutnya diobservasi di RSPI Sulianti Saroso.

"Dari tujuh orang ini kita dapatkan dua orang confirm positif yang kita sebut sebagai kasus nomor 03 dan kasus nomor 04," kata Yuri dalam keterangan pes di kompleks istana kepresidenan Jakarta, Jumat (6/3/2020).

Yuri mengatakan tracking tidak akan berhenti sampai di 25 orang ODP.

"Dari 4 orang  yang sekarang suspect ini di dalam kelompok yang beda. Dari kelompok dansa dia pulang, kemudian dia juga punya kelompok yang lain. Ini sedang kita lacak. Mudah-mudahan bisa kita dapatkan semua. Ada 10 orang yang sudah menghubungi kami, yang bagian dari klaster dan beberapa dari subklaster. Karena kesadaran sendiri, mereka menghubungi kami dan sudah membuat janji untuk akan ketemu," kata Yuri.

Editor: Agus Luqman


  • COVID-19
  • virus corona
  • Kementerian Kesehatan
  • Kesehatan
  • RSPI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!