BERITA

Ibunda Meninggal, Jokowi: Empat Tahun Sakit Kanker

""Ibu sudah empat tahun menderita sakit, yaitu kanker,""

Ibunda Meninggal, Jokowi: Empat Tahun Sakit Kanker
Presiden Jokowi memeluk Ibunda Sujiatmi Notomiharjo usai melakukan ziarah ke makam Ayahanda di Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (14/6/2014). Antara Foto/ Widodo

KBR, jakarta- Kabar duka datang dari keluarga Presiden Joko Widodo. Sang Ibunda, Sudjiatmi Notomihardjo, meninggal pada usia yang ke-77 tahun. 

Ia tutup usia Rabu (25/03) pukul 16.45 di Rumah Sakit TNI (RST) Tingkat III Slamet Riyadi Solo, Jawa Tengah .

Dalam jumpa pers di rumah duka Jalan Pleret Raya No 9 A Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Presiden Jokowi mengatakan, sang ibunda meninggal dunia di rumah sakit setelah menjalani perawatan karena sakit kanker. 

"Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun. Tadi sore pada pukul 16.45 WIB berpulang kehadirat Allah SWT ibunda kami, Bu Sujiatmi Notomiharjo, yang kita tahu bahwa ibu sudah empat tahun menderita sakit, yaitu kanker," kata Jokowi, di Solo, Jawa Tengah, Rabu malam.

Sebelum dirawat di RST Slamet Riyadi Solo, Sujiatmi pernah dirawat di RSPAD Gatot Subroto. 

"Kita semuanya sudah berusaha, berikhtiar, berobat utamanya di RSPAD Gatot Subroto tapi memang Allah sudah menghendaki," kata Jokowi.

Rencananya, jenazah dimakamkan di Pemakaman Keluarga Mundu, Selokaton, Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah. Jenazah akan dimakamkan Kamis (26/03) siang pukul 13.00 WIB.

"Besok (26/03) akan dimakamkan di makam keluarga di Mundu, Gondangrejo Karanganyar," pungkas Jokowi.

Di pemakaman tersebut, keluarga Jokowi diketahui memiliki lokasi khusus atau yang di daerah setempat disebut dengan pamijen.

Lokasi tersebut merupakan tempat peristirahatan terakhir ayah dan kakek dari Jokowi.

Editor: Ardhi Rosyadi 

  • Ibunda Jokowi
  • Sudjiatmi Notomihardjo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!