BERITA

Hanya Batuk Ringan, Kondisi Dua Pasien Covid-19 Membaik

""Demam sudah tidak ada lagi, kemudian batuk sudah berkurang jauh, tidak ada sesak napas," kata Direktur RSPI Sulianti Saroso. "

Resky Novianto, Adi Ahdiat

Hanya Batuk Ringan, Kondisi Dua Pasien Covid-19 Membaik
Pekerja medis di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, tempat perawatan pasien Covid-19, Senin (2/3/2020). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Dua pasien Covid-19 yang tengah dirawat di Ruang Isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, sudah membaik. Hal ini diungkapkan Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril.

"Dua (pasien Covid-19) sampai hari ini, berarti hari keempat, alhamdulillah semakin membaik, kemarin tinggal batuk sedikit, sekarang pun begitu," kata Syahril di RSPI Sulianti Saroso, Rabu (4/3/2020).

"Jadi komunikasi bagus, kemudian demam sudah tidak ada lagi, kemudian batuk sudah berkurang jauh, tidak ada sesak napas. Mereka bisa berkomunikasi dengan keluarga melalui HP (telepon genggam)," lanjutnya.

Syahril mengungkapkan dua pasien Covid-19 ini menjalani pengecekan laboratorium setiap lima hari sekali, dan mereka baru bisa dipulangkan jika hasil pemeriksaan negatif.

Syahril juga memastikan hasil pengecekan laboratorium akan menjadi parameter utama dalam menentukan status pasien.


Lihat Juga: Mereka yang Sembuh dari Covid-19


Mayoritas Pasien Covid-19 Sakit Ringan

Menurut organisasi kesehatan dunia WHO, orang-orang yang terjangkit Covid-19 di skala global juga umumnya hanya mengalami sakit ringan.

"Mayoritas pasien (Covid-19) 80 persen mengalami sakit ringan. Sekitar 14 persen sakit parah, dan 5 persen dalam kondisi kritis," jelas WHO dalam laporannya, Minggu (1/3/2020).

"Menurut laporan awal, sakit parah umumnya dialami orang usia lanjut (di atas 60 tahun) dan orang yang sudah punya penyakit lain," lanjut WHO.

Editor: Agus Luqman

  • COVID-19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!