BERITA
Covid-19 Meluas, Bank Dunia Siapkan Miliaran Dolar untuk Negara Berkembang
""(Bantuan) ini termasuk pembiayaan darurat, saran kebijakan, serta bantuan teknis," kata Presiden Grup Bank Dunia."
Adi Ahdiat
KBR, Jakarta - Data WHO menunjukkan sampai Rabu siang (4/3/2020) kasus Covid-19 sudah muncul di 74 negara.
Di tengah penyebaran Covid-19 yang kian meluas ini, Bank Dunia menyatakan siap mengucurkan bantuan finansial hingga US$12 miliar atau sekitar Rp170 triliun untuk negara-negara berkembang.
Dana itu bisa dimanfaatkan negara berkembang untuk meningkatkan layanan kesehatan, memperkuat pengawasan penyakit, serta menghadapi dampak ekonomi Covid-19.
"Kami berupaya memberikan respons cepat dan fleksibel berdasarkan kebutuhan negara berkembang dalam menangani penyebaran Covid-19,” kata David Malpass, Presiden Grup Bank Dunia dalam siaran persnya, Selasa (3/3/2020).
"(Bantuan) ini termasuk pembiayaan darurat, saran kebijakan, serta bantuan teknis," lanjutnya.
Berita Terkait:
<li><a href="https://kbr.id/berita/02-2020/sri_mulyani__ekonomi_indonesia_akan_menurun/102413.html">Sri Mulyani: Ekonomi Indonesia Akan Menurun</a></li>
<li><a href="https://kbr.id/berita/internasional/02-2020/kenapa_amerika_dongkrak_status_indonesia_jadi_negara_maju_/102366.html">Kenapa Amerika Dongkrak Status Indonesia Jadi Negara Maju?</a></li></ul>
Bantuan Covid-19 dalam Bentuk Pinjaman
Bank Dunia menjelaskan, bantuan keuangan Covid-19 akan diberikan dalam beberapa bentuk, yakni:
<li>Pinjaman berbunga rendah untuk negara berpendapatan rendah (<i>low income countries</i>).</li>
<li>Pinjaman untuk negara berpendapatan menengah ke bawah (<i>middle-income countries</i>).</li>
<li>Berbagai dukungan untuk perusahaan agar bisa terus beroperasi dan mempertahankan lapangan kerja.</li></ul>
"Negara-negara memiliki tingkat risiko serta kerentanan berbeda terhadap Covid-19, dan membutuhkan tingkat dukungan berbeda pula," kata Bank Dunia di situs resminya.
"Grup Bank Dunia akan memprioritaskan negara-negara termiskin dan mereka yang menghadapi risiko paling tinggi," lanjutnya.
Editor: Agus Luqman
- COVID-19
- negara berkembang
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!