Flu Burung di Banyuwangi, Peternak Unggas Rugi Ratusan Juta

"Salah satu peternak, Teguh Dipo memperkirakan setidaknya ada 10 ribu unggas, mayoritas jenis itik, di Banyuwangi yang mati dalam bulan ini."

KBR, Banyuwangi - Para peternak unggas di Desa Weringinagung, Banyuwangi, Jawa Timur merugi hingga Rp 200 juta lebih akibat wabah penyakit flu burung yang menimpa unggas mereka.  Salah satu peternak, Teguh Dipo memperkirakan setidaknya ada 10 ribu unggas, mayoritas jenis itik,  di Banyuwangi yang mati dalam bulan ini. Padahal, kata dia, ribuan unggas tersebut sudah siap untuk dipanen.

“Kurang lebih 200 juta-an, kalau punya saya sendiri kurang lebih 23 juta. Itu bukan bebek (unggas) semuanya , dari bebek 700 tinggal 160, mentoknya (Itik) itu kurang lebih 130-an sudah habis, ayamnya itu ada 200-an habis. Kalau sampai saat ini yang mati sampai berapa? Kurang lebih nominalnya semuanya sampai 10 ribu-an,” kata Teguh Dipo, Minggu  (20/3/2016).

Sementara itu, Dinas Peternakan Banyuwangi menyatakan ribuan unggas yang mati mendadak di Desa Weringinagung, Banyuwangi, positif flu burung. Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Banyuwangi, Bambang Sugianto mengatakan,  hal tersebut terlihat dari hasil pemeriksaan cepat yang dilakukan pihaknya, terutama dari pemeriksaan air liur dan cairan dubur unggas dengan alat rapid test.

Bambang menegaskan, pihaknya telah melarang para peternak  menjual atau memindahkan unggas dari Desa Weringinagung untuk menghambat penyebaran virus flu burung. Itu artinya kata Bambang,  tidak boleh ada jual beli untuk sementara.

Secara keseluruhan ada 30 peternak di Desa Weringinagung dengan populasi itik mencapai 9.005 ekor, ayam 1.550 ekor dan bebek 130 ekor. Unggas di desa tersebut biasanya diperjualbelikan ke Jember, Mojokerto dan Bali. 

Editor : Sasmito Madrim

• flu burung
• warga banyuwangi
• unggas
• Ribuan Unggas di Banyuwangi Mati