BERITA

Ini Penjelasan Lengkap KPU Tentang Perkembangan Distribusi Pemilu 2014

Ini Penjelasan Lengkap KPU Tentang Perkembangan Distribusi Pemilu 2014
KPU, distribusi

KBR68H, Jakarta -  Komisi Pemilihan Umum mengklaim sudah merampungkan pengiriman logstik pemilu ke seluruh wilayah Indonesia. Namun nyatanya di daerah pendistribusian ini menemui masalah.


Anggota KPU, Arief Budiman menjelaskan surat suara, tinta, segel dan hlogram sudah dikirim. Berikut penjelasan lengkap Arief dalam sarapan pagi KBR68H, Senin (24/3):


Sudah berapa persen distribusi logistik ke daerah dan daerah mana saja yang mendapatkan kendala?

Kalau distribusi logistik sudah hampir 100 persen ya. Beberapa jenis logistik sudah 100 persen bahkan misalnya surat suara, tinta, segel dan hologram, sampul itu sudah 100 persen. Mungkin yang masih belum 100 persen hanya tinggal formulir saja mungkin angkanya sekitar 98 persen, kalau lainnya sudah 100 persen sampai di kabupaten/kota.


KPU juga sebelumnya menyebutkan ada tiga daerah yang masih terkendala seperti Nduga, Mappi, dan Asmat di Papua. Bagaimana sekarang?

Sudah sekitar dua minggu yang lalu selesai semua.


Bagaimana dengan keluhan dari KPU Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara yang dilaporkan kekurangan lebih dari 100 ribu lebih?

Sebetulnya mulai tadi malam sampai besok kami melakukan pertemuan dengan KPU provinsi untuk mengevaluasi laporan dari masing-masing provinsi tentang kondisi logistiknya. Saya agak heran kalau disebut Kalimantan Utara, karena kami belum punya KPU di Kalimantan Utara.


Memang di beberapa tempat ada kekurangan, kekurangan itu sudah dimintakan kepada KPU untuk dipenuhi. Total sebetulnya secara nasional kekurangan itu hanya 0,3 persen. Jadi angkanya memang sangat sedikit misalnya di kabupaten A kurang 500, kabupaten B kurang 10 ribu, angkanya kecil-kecil saja dari total sekian juta yang dikirimkan ke masing-masing kabupaten/kota. Ini akan kita penuhi sampai tanggal 28 nanti.


Kalau untuk distribusi di luar negeri bagaimana?

Kalau menurut jadwal sudah sampai seminggu yang lalu di masing-masing perwakilan, ada 130 kantor perwakilan di luar negeri.


Sempat dilaporkan surat suara yang rusak mencapai 1,5 juta lembar, ini bagaimana?

Itu yang saya sebut 1,5 juta itu seminggu yang lalu. Angka sampai dengan hari ini 2,3 juta, itu sebenarnya hanya 0,3 persen saja dari total produksi dan distribusi secara nasional. Kalau produksi 2,3 juta surat suara di beberapa paket perusahaan percetakan mungkin setengah hari saja selesai.


Bagaimana kalau untuk gudang penyimipanan logistik katanya terbatas seperti kasus di Padang yang memperbolehkan menyewa tempat untuk jadi gudang?

Kalau saya diminta menghafal 497 kabupaten/kota ukuran masing-masing gudang tentu saya tidak bisa menghafal. Tapi kebijakan yang kami tempuh masing-masing kabupaten/kota yang punya gudang silahkan disimpan di gudangnya masing-masing dengan diatur supaya tidak kena air, tidak lembab. Kemudian yang belum punya gudang kami sediakan anggaran untuk sewa gudang dan ini bukan hanya untuk tahun ini karena tiap tahun memang ada anggaran untuk sewa gudang. Karena mereka kantornya belum punya gudang.


Sampai hari ini keluhan terhambatnya logistik pemilu ini yang diterima ada berapa totalnya?

Bervariasi di tiap-tiap daerah. Misalnya kendala untuk wilayah kepulauan itu jadwal kapal yang tidak bisa reguler karena hambatan cuaca misalnya tertunda sampai besoknya karena cuaca tidak bagus. Kemudian kendala-kendala daerah yang tertimpa bencana, misalnya barang sudah lengkap dan disimpan di gudang terkena banjir atau longsor.


Jadi kendala-kendala yang kejadian luar biasa yang memang di luar kemampuan kita untuk menghindarinya. Tapi kalau hal-hal yang bisa kita hindari ya kita hindari misalnya kita tidak bisa lewat jalur A maka kita upayakan lewat jalur B. Tetapi ketika kita melakukan distribusi melalui jalur tertentu tiba-tiba datang banjir bandang tiba-tiba atau hujan deras tiba-tiba itu di luar kemampuan kita. 

  • KPU
  • distribusi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!