BERITA

9 Gubernur Ini Ambil Cuti untuk Kampanye Pemilu

"KBR68H, Jakarta - Sembilan Gubernur mengajukan cuti kepada Kementerian Dalam Negeri untuk berkampanye dalam pemilihan calon legislatif yang akan dimulai 16 Maret mendatang."

Nur Azizah

9 Gubernur Ini Ambil Cuti untuk Kampanye Pemilu
kampanye, gubernur, pemilu, cuti

KBR68H, Jakarta - Sembilan Gubernur mengajukan cuti kepada Kementerian Dalam Negeri untuk berkampanye dalam pemilihan calon legislatif yang akan dimulai 16 Maret mendatang.

Mereka di antaranya Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, Gubernur Kalimantan Selatan Rudi Arifin, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Didik Suprayitno mengatakan, permintaan cuti juga diajukan oleh Wakil Gubernur, satu di antaranya adalah Wagub Sumatera Selatan Ishak Melki. Sebagian pengajuan cuti tersebut sudah ditandatangani oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi.

"Sampai dengan kemarin sore Gubernur ada sembilan, wakil Gubernur itu ada dua. Yang sudah mengajukan cuti itu Pak Irwan Prayitno Gubernur Sumatera Barat, Alex Noerdin Sumatera Selatan, Ahmad Heryawan Jabar, Soekarwo Jawa Timur. Wagubnya itu Aladin Salim Mengga itu Sulawesi Barat. Sampai kemarin sebagian sudah ditandatangani, yang lain masih dalam proses," kata Didik saat dihubungi KBR68H, Kamis (13/03).

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Didik Suprayitno menambahkan, kementeriannya juga menerima surat pemberitahuan untuk berkampanye di hari libur. Permintaan ini diajukan oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan wakil Gubernur Banten Rano Karno. Kemendagri mensyaratkan agar gubernur dan wakilnya tidak berkampanye secara bersama-sama. Ini dilakukan agar penyelenggaraan pemerintahan tidak terganggu.

Editor: M Irham

  • kampanye
  • gubernur
  • pemilu
  • cuti

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!