Bagikan:

[Webtorial] Menyelamatkan Hutan dengan Jempol

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata "hutan"? Mungkin dalam benak Anda membayangkan kondisi pepohonan yang lebat, banyak satwa buas dan langka.

BERITA

Kamis, 20 Mar 2014 17:59 WIB

[Webtorial] Menyelamatkan Hutan dengan Jempol

Greenpeace Indonesia, hutan, protect paradise, sms action

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar kata "hutan"? Mungkin dalam benak Anda membayangkan kondisi pepohonan yang lebat, banyak satwa buas dan langka, atau sumber mata air. Tapi hutan saat ini tak seindah yang kita bayangkan. Luas hutan di Indonesia semakin makin menciut. Data Kementerian Kehutanan mencatat pada 1950 luas hutan Indonesia mencapai 162 juta hektar, namun jumlah itu turun drastis di tahun 1992 menjadi 118,7 juta hektar. Kemudian pada 2003 luas hutan kita menyusut lagi menjadi 110 juta hektar hingga pada 2005 luas hutan di Indonesia tersisa 93 juta hektar!

Banyak manusia, flora dan fauna yang menggantungkan hidupnya dari hutan. Sayangnya, secara perlahan banyak satwa terkikis hidupnya lantaran habitat mereka terganggu oleh ulah manusia. Penyusutan luas lahan hutan di Indonesia tak terlepas dari peralihan fungsi lahan menjadi perkebunan.

Menyadari hal inilah, organisasi peduli lingkungan Greenpeace mengajak masyarakat ikut serta menyelamatkan hutan. Fundraising Manager Greenpeace Indonesia, Sumanda Tondang, mengajak semua kalangan masyarakat aktif mendukung kampanye penyelamatan hutan lewat pesan singkat (SMS), SMS Action.

"Dengan SMS Jempol, Green Peace ingin memperbanyak channel untuk mendukung kampanye ini," kata Sumanda.

Sejak diluncurkan, SMS Action kampanye penyelamatan hutan sudah mendorong 700 orang bersuara dengan memberikan dukungannya lewat pesan singkat ke Greenpeace Indonesia. Ajakan ini sekaligus mendukung program Greenpeace Indonesia dalam upaya penyelamatan hutan sebagai surga dunia "Protec Paradise."

Kata Grass Root Coordinator Green Peace Indonesia, Didit Haryo Wicaksono, alasan mereka melakukan kampanye melalui SMS agar bisa menjangkau masyarakat yang belum dapat mengakses internet.


Meski begitu, tak mudah mengajak masyarakat luas untuk ikut berpartisipasi dalam kampanye Protec Paradise ini. "Di Indonesia kendala utamanya, masyarakat belum memiliki kesadaran terhadap kondisi hutan kita, apalagi masyarakat urban, makanya kita mau mulai angkat dari rasa kepedulian mereka dulu," tutur Didit.


Menebang hutan berarti menghilangkan rumah kita sendiri maupun rumah bagi satwa lainnya. Habitat bagi beberapa satwa asli Indonesia seperti harimau dan orang utan makin lama semakin langka. Fundraising Manager Greenpeace Indonesia, Sumanda Tondang mengatakan untuk menggugah kepedulian pada persoalan ini Greenpeace membuat kampanye yang lebih kreatif. Salah satunya dengan aktif melibatkan masyarakat di lima kota; Padang, Bandung, Jakarta, Semarang, dan Yogyakarta.


"Kalau dikerjakan bareng-bareng semua akan ringan. Cara sederhananya saja deh, sebagai konsumen kita harus sadar kalau produk yang kita pakai sehari-hari ternyata diambil dari hutan," kata Sumanda tentang pesan yang disampaikan kepada masyarakat untuk membantu penyelamatan hutan.


Green Peace mendorong masyarakat sebagai konsumen supaya memiliki kesadaran untuk menolak produk yang diambil dari sumber-sumber alam yang dilindungi.


"Kita masih punya harapan kok untuk menyelamatkan hutan kita. Hanya dengan dukungan dan semangat masyarakat luas yang bisa menyelamatkan hutan Indonesia. Kalau hutan selamat maka manusia itu sendiri juga selamat," tutup Sumanda saat berbincang dengan KBR68H.


Perbincangan ini kerjasama KBR68H dengan Greenpeace Indonesia.

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

Kabar Baru Jam 7

Wali Kota Derna Libya Ditahan Karena Bendungan Jebol

Pengunjungnya Sepi, KemenpanRB Terus Awasi Mal Pelayanan Publik

Kabar Baru Jam 8

Social Commerce Dilarang, Pedagang Untung atau Rugi?

Most Popular / Trending