BERITA

KLB PSSI Merupakan Kemenangan KPSI yang Dibantu Menpora

"PSSI kemarin menggelar Konggres Luar Biasa (KLB) di Jakarta. Dalam KLB itu, telah diputuskan empat kesepakatan. Untuk masalah unifikasi liga, kongres memutuskan pada musim depan hanya ada satu kompetisi di kasta tertinggi yang akan diikuti 22 tim."

Doddy Rosadi

KLB PSSI Merupakan Kemenangan KPSI yang Dibantu Menpora
KLB, PSSI, Menpora

PSSI kemarin menggelar Konggres Luar Biasa (KLB) di Jakarta. Dalam KLB itu, telah diputuskan empat kesepakatan. Untuk masalah unifikasi liga, kongres memutuskan pada musim depan hanya ada satu kompetisi di kasta tertinggi yang akan diikuti 22 tim. Namun, pada musim ini, ISL dan IPL akan tetap berjalan dengan sistem promosi dan degradasinya masing-masing. Apa sebenarnya dampak dari KLB kemarin terhadap persepakbolaan di Indonesia? Simak perbincangan KBR68H dengan pengamat sepakbola Budiarto Shambazy dalam program Sarapan Pagi

Apalagi yang harus ditakutkan dari sepakbola kita?

Sudah disetujui sebuah Kongres Biasa, targetnya mendongkel Djohar Arifin.

Tapi KPSI sudah bubar bagaimana?

Jangan dilupakan KLB kemarin yang menang itu KPSI dengan bantuan pemerintah. Pemerintah diuber target supaya cepat selesai, karena takut sanksi. Jadi Roy Suryo sebagai Menpora tidak melihat prosesnya lagi dia hanya mau hasil akhir, bahwa prosesnya berantakan dia kurang peduli. Karena kemarin  terjadi juga penabrakan aturan, verifikasi yang 18 Pemprov datang itu sah tapi ditolak. Tiba-tiba KLB tidak boleh ada agenda tambahan, ditambahin dengan agenda satu lagi yaitu pelaksanaan Kongres Luar Biasa. Jadi KPSI menang dengan bantuan pemerintah dalam hal ini Menpora.

Ini jadi ganjalan lagi ke depan ya?

Dilihat nanti apakah Djohar Arifin mudah tidak didongkel. Kalau menurut saya mudah sekali karena dia selama ini bukan Ketum yang tegas, saya berkali-kali mengusulkan kepada teman-teman PSSI dia jadi lambang saja. Dia bukan orang yang tepat disitu, dia profesor intelektual kampus begitu.

Kabarnya sudah pecah dengan kongsinya sendiri ya?

Sudah lama itu. Dia sendiri yang menjadi sumber perpecahan internal dengan mengangkat BTN menggantikan manajemen timnas, lalu memecat Sektum, Sekjen, lalu menerima empat anggota Exco La Nyalla cs tanpa melalui KLB baru kemarin dia diterima. Jadi satu lagi yang cukup penting, ini kekalahan reformasi sepakbola. Karena yang balik LSI lagi, dengan sangat menyesal dengan segala maaf kalau menurut saya LSI selama periode kepemimpinan Nurdin Halid itu kompetisi yang berantakan, semuanya asal-asalan, perjudian, mafia, pengurusnya ikut main. Terakhir kita ingat klub Penajam, waktu zamannya Pak Nurdin Halid naik status dengan sogokan.

Berarti ke depan kualitas hasil pertandingan liga juga akan jadi pertanyaan banyak orang ya?

Bukan hanya liga tapi timnas juga suka dijudikan. Kita harus curiga Indonesia waktu kalah 3-0 di final di Bukit Jalil, itu jadi bahan omongan dimana-mana, jadi kembalilah mafia lama beraksi.

Dalam kongres nanti anda memprediksi Djohar bakal mudah didongkel, apakah akhirnya walaupun kelompok lama kembali konflik akan selesai selamanya di PSSI?

Saya menduga nanti di kelompok lama juga ada perpecahan internal. Karena yang lama hilang balik lagi, nanti akhirnya ego masing-masing bertempur. Jangan lupa mereka ini awalnya satu kapal termasuk enam angota exco kemarin. Saya menduga anggota Exco yang kemarin tidak mau menabrak aturan, itu akan tetap bertahan. Mereka sepertinya mau mengajukan persoalan ini waktu mereka walk out karena terjadi pelanggaran ke FIFA.  Kenapa ada agenda baru, enam bertahan Exco ditambah untuk memperkuat rezim lama menjadi 15 dan itu untuk mengamankan posisi rezim lama ini. Karena tidak bulat 100 persen maka akan terjadi tarik menarik baru, nanti akan terjadi pertempuran pada saat unifikasi liga. Sekarang belum terasa, nanti ada masalah-masalah yang menjebak ke depan. Saya kira apapun yang terjadi sayangnya masyarakat kurang peduli, masyarakat pedulinya pada timnas. Timnas ini ada cerita baru lagi di kalangan wartawan, pelatih baru Blanco mau, jadi rezim lama lagi.
 
Alasannya karena Blanco ini pilihan PSSI?

Bukan, Blanco itu perjanjian G to G Indonesia-Argentina. Jadi ini pilihan SBY dan Menpora, tapi kelihatannya SBY dan Menpora tidak dianggap ya. Jadi kelompok La Nyalla akan bertempur habis-habisan, pemerintah juga salahnya sendiri kenapa Menpora lugu saja, dia tidak lihat proses  tapi hasil. Lain dengan Andi Mallarangeng lebih cermat, kalau ini keberpihakan pemerintah terhadap KPSI sudah sangat jelas.
 
Kalau begitu yang perlu dicermati lagi bagaimana nantinya masyarakat bersikap soal ini ya?

Masyarakat tidak peduli dengan liga. Mereka tidak peduli berantakan, perjudian, toh selama kepemimpinan Nurdin Halid itu sudah berlangsung klub-klub dimanja, tidak bisa profesional. Kepedulian masyarakat adalah ke timnas, kita ukur sembilan hari lagi dan kemarin sudah kelihatan ada keretakan di timnas dengan mogoknya pemain-pemain LSI tidak mau berlatih. Itu sudah kelihatan di lapangan bahwa mereka sudah mulai melancarkan sabotase ke Blanco, mereka tidak mau berlatih padahal di dunia ini yang namanya pelatih itu mutlak 100 persen, kalau ini ngambek kecapekan. Bayangkan Irfan Bachdim dan Stefano Lilipaly dari Belanda datang 18 jam terbang latihan, tidak mengeluh tapi yang belasan pemain LSI bisa tidak berlatih.  

  • KLB
  • PSSI
  • Menpora

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!