BERITA

Ilmuwan AS: Belum Ada Data Solid Soal Vaksin COVID-19

"“Meski Remdesivir telah diberikan kepada beberapa pasien COVID-19, kami tidak punya data solid untuk mengindikasikan bahwa vaksin itu bisa menghasilkan perbaikan klinis,” kata Direktur NIAID."

Ilmuwan AS: Belum Ada Data Solid Soal Vaksin COVID-19
Wujud virus SARS COV-2, penyebab penyakit COVID-19, dari pantauan mikroskop laboratorium. (Foto: www.nih.gov/NIAID)

KBR, Jakarta- National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) Amerika Serikat (AS) menyatakan belum ada data solid soal vaksin COVID-19 yang dinamai Remdesivir.

“Meski Remdesivir telah diberikan kepada beberapa pasien COVID-19, kami tidak punya data solid untuk mengindikasikan bahwa vaksin itu bisa menghasilkan perbaikan klinis,” jelas Anthony S. Fauci, Direktur NIAID sekaligus anggota Coronavirus Task Force AS di situs NIH, Selasa (25/2/2020).

Menurut lansiran TIME, Selasa (25/2/2020), ilmuwan dari National Institutes of Health (NIH), lembaga riset medis di bawah naungan NIAID, akan mengujicobakan vaksin ini ke manusia pada April 2020.

Nantinya Remdesivir akan diujicobakan ke seorang relawan warga AS yang positif terkena COVID-19 di kapal Diamond Princess.

NIH menyebut pengembangan Remdesivir juga sedang berlangsung di Cina.

"Saat ini NIAID mengembangkan studi dengan mempertimbangkan desain-desain (hasil pengembangan) tersebut, sesuai dengan konsultasi yang diadakan WHO tentang pengembangan uji coba terapeutik untuk pasien COVID-19," jelas NIH di situs resminya.

Editor: Sindu Dharmawan

  • COVID-19
  • remdesivir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!