BERITA

Dorong Kerukunan Beragama, Kemendagri Wacanakan Pembentukan FKUB Nasional

""Di Tolikara misalnya, FKUB-nya enggak jalan. Tapi daerah-daerah yang FKUB-nya jalan relatif kerukunan antarumat beragama juga baik. ""

Astri Septiani

Dorong Kerukunan Beragama, Kemendagri Wacanakan Pembentukan FKUB Nasional
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam acara di Jawa Timur, Jumat (31/1/2020). (Foto: ANTARA/Moch Asim)

KBR, Jakarta - Kementerian Dalam Negeri mewacanakan pembentukan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) tingkat nasional.

Mendagri Tito Karnavian mengatakan FKUB nasional nanti bakal memperkuat FKUB yang selama ada di berbagai daerah. Menurut Tito, selama ini tidak semua FKUB di daerah aktif bekerja.


"Di tingkat daerah sudah ada FKUB, tapi di tingkat pusat belum ada. Teman-teman FKUB di daerah menanyakan mana FKUB tingkat nasional? Itu salah satu wacana yang dibicarakan adalah pembentukan FKUB tingkat nasional. Memang ironis, yang harusnya menjadi urusan pemerintah pusat, tapi pusat sendiri tidak ada," kata Tito usai mengikuti pertemuan dengan Wakil Presiden Maruf Amin di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (7/2/2020).


Rapat juga diikuti Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid.


Mendagri Tito juga mendorong daerah-daerah yang sudah memiliki FKUB agar aktif menjaga kerukunan umat beragama di wilayahnya.


Menurut Tito, di daerah yang FKUB-nya aktif bekerja, rata-rata kerukunan agamanya berjalan baik. Sehingga potensi konflik sosial yang didasarkan pada faktor-faktor keagamaan lebih minim.


"Yang lain mungkin kita tahu ada konflik. Di Tolikara misalnya, FKUB-nya enggak jalan. Tapi daerah-daerah yang FKUB-nya jalan relatif kerukunan antarumat beragama juga baik. Saya kira itu, banyak permasalahan bisa diselesaikan dengan mekanisme itu," tambah Tito.


Dia menyebut wacana pembentukan FKUB nasional untuk mendorong toleransi dan kerukunan umat beragama merupakan prioritas pemerintah. Wacana ini selanjutnya bakal dibahas dengan kementerian lembaga dan pihak lain yang terkait.


"Mungkin kita akan mengundang Kementerian Keuangan, menyampaikan kepada kepala daerah; gubernur, dan bupati-walikota agar program ini menjadi suatu program yg penting, yang menjadi prioritas. Jadi tidak hanya pembangunan fisik yang kita perlukan, tapi juga pembangunan karakter, moral, di antaranya kerukunan antarwarga bangsa ini," tambah Tito.


Editor: Agus Luqman 

  • Tito Karnavian
  • FKUB
  • toleransi
  • Kemendagri
  • konflik SARA
  • SARA

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!