BERITA

Dapat Izin Pakai Monas untuk Formula E, Anies Malah Enggan Komentar

Dapat Izin Pakai Monas untuk Formula E, Anies Malah Enggan Komentar

KBR, Jakarta-  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menolak menjawab pertanyaan wartawan terkait turunnya izin penggunaan Monumen Nasional (Monas) untuk ajang balap Formula E, Juni mendatang. Anies malah buru-buru meninggalkan lokasi setelah menghadiri acara di Pusat Dakwah Muhamadiyah, pagi tadi.

Sebelumnya, Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka berbalik menyetujui rencana penyelenggaraan Formula E Tahun 2020 di Kawasan Medan Merdeka. Padahal awalnya  Pengarah tak memberikan izin.


"(Pak, Setneg sudah mengeluarkan surat untuk izin Formula E, tanggapannya?) Nanti, belum. Nanti, tanggapannya nanti. Tanggapannya nanti," jawab Anies usai menghadiri acara di Pusat Dakwah Muhamadiyah, Jakarta, Senin (10/2/2020).


Sebelumnya, Komisi Pengarah Pembangunan Kawasan Medan Merdeka sempat melarang penggunaan Monas untuk rute ajang Formula E karena monumen itu merupakan cagar budaya. Anies lalu mengatakan bakal mencari jalan lain pengganti rute pengganti Monas. Bahkan tim pengelola Formula E juga sudah bertolak ke Jakarta untuk menentukan perubahan rute tersebut pada Kamis, 6 Februari lalu.


Namun melalui surat tanggal 7 Februari bernomor B-3/KPPKMM/02/2020, Komisi Pengarah tiba-tiba menyetujui penggunaan Monas untuk ajang balap mobil listrik tersebut. Dengan syarat memperhatikan beberapa hal, salah satunya menjaga keasrian, kelestarian  pepohonan, dan kebersihan lingkungan di Kawasan Medan Merdeka. Surat itu sudah dikonfirmasi oleh Sekretaris Kementerian Sekretaris Negara Setya Utama.


Penyelenggaran balap Formula E sempat menuai kritik dari beberapa kalangan anggota DPRD, salah satunya dari Fraksi PSI. Ajang yang menelan anggaran sekitar Rp1,2 triliun itu dianggap sebagai pemborosan semata.



Editor: Rony Sitanggang

  • revitalisasi monas
  • Anies Baswedan
  • Sekretariat Negara
  • formula e
  • balap

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!