RUANG PUBLIK

Jokowi Klaim Blok Rokan dan Mahakam Dikelola Indonesia, Ini Faktanya

Jokowi Klaim Blok Rokan dan Mahakam Dikelola Indonesia, Ini Faktanya

Dalam Debat Capres kedua yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta (17/02/2019), Capres nomor urut 01, Joko Widodo, menyampaikan sejumlah pencapaiannya selama menjabat sebagai Presiden RI.

Salah satunya, Jokowi menyebut bahwa dalam masa jabatannya blok migas Rokan dan Mahakam dikelola Indonesia.


Fakta: Ladang Migas Indonesia Kembali ke Tangan Pemerintah

Menurut pengecekan yang dilakukan CekFakta.com bersama tim media dalam Presidential Debate Live Fact-Checking di kantor Google Indonesia, Jakarta, klaim tersebut benar adanya.

Sebelumnya, blok Mahakam berada di bawah kuasa Total E&P Indonesie (TEPI) sejak tahun 1968. TEPI sendiri merupakan perusahaan migas yang berbasis di Prancis.

Setelah 50 tahun berselang, TEPI melakukan serah terima blok Mahakam kepada Pertamina Hulu Mahakam pada tanggal 1 Januari 2018. Dengan begitu, blok Mahakam resmi kembali ke tangan pemerintah Indonesia.

Dalam lansiran CekFakta.com, Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi menyebut blok Mahakam mampu menyumbang sekitar 13 persen dari total produksi gas nasional.

Pemerintah juga telah berhasil mengambil alih blok Rokan. Dalam lansiran CekFakta.com, Menteri ESDM, Ignatius Jonan, menyebut Rokan sebagai blok migas legendaris di Asia yang pernah menghasilkan 1 juta barel per hari.

Sejak tahun 1971 blok Rokan berada di bawah kuasa PT Chevron, perusahaan energi terbesar di Amerika Serikat dan di dunia. Namun mulai 2021 mendatang kontraknya telah berakhir dan blok Rokan akan kembali ke tangan Indonesia.

Wakil Menteri ESDM RI, Arcandra Tahar, menyebut bahwa kembalinya blok Rokan ini bisa meningkatkan kontribusi produksi minyak BUMN hingga 60 persen dari total produksi minyak nasional.

 

(Sumber: www.cekfakta.com)
  • debat capres
  • Jokowi
  • migas
  • blok Rokan
  • blok Mahakam
  • Pertamina

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!